Benarkah Gelombang Panas dan Paparan Polusi Bisa Picu Risiko Serangan Jantung? Feneliti Ungkap Fakta Ilmiahnya

Sabtu 12 Okt 2024, 21:22 WIB
Ilustrasi. Peneliti ungkap gelombang panas dan paparan polusi bis apicu risiko serangan jantung. (Freepik)

Ilustrasi. Peneliti ungkap gelombang panas dan paparan polusi bis apicu risiko serangan jantung. (Freepik)

Penelitian ini memperkirakan, hingga 2,8 persen kematian akibat serangan jantung dapat dikaitkan dengan kombinasi suhu ekstrem dan tingkat polusi partikel halus yang tinggi.

Partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikron dan dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru, di mana partikel tersebut dapat mengiritasi paru-paru dan pembuluh darah di sekitar jantung.

Demi bisa menghindari dampak kesehatan akibat suhu ekstrem, Liu menyarankan untuk selalu update dengan prakiraan cuaca, sebisa mungkin diam di dalam ruangan saat suhu ekstrem, dan menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan saat suhu panas.

Selanjutnya, gunakan juga pakaian yang sesuai dengan cuaca, perhatikan hidrasi, serta pasanglah tirai jendela untuk mengurangi suhu dalam ruangan.

"Anda juga bisa menggunakan air purifier di dalam rumah, mengenakan masker di luar ruangan, menghindari jalan raya yang ramai saat berjalan kaki, dan memilih aktivitas luar ruangan yang tidak terlalu berat untuk membantu mengurangi paparan polusi udara pada hari-hari dengan tingkat polusi partikulat halus yang tinggi," katanya.

Kini suhu ekstrem terjadi di beberapa negara, banyak hal yang perlu dilakukan seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti tersebut.

Selain itu pastikan konsumsi air putih tercukupi sesuai dengan kebutuhan tubuh. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait

News Update