Orang dewasa harus menargetkan 150 hingga 300 menit per pekan dengan intensitas sedang, atau 75 hingga 150 menit per pekan untuk latihan aerobik dengan intensitas berat.
Selain itu, mereka harus melakukan aktivitas penguatan otot setidaknya dua hari per pekan.
Olahraga teratur memperkuat jantung, memungkinkannya memompa lebih banyak darah dengan lebih sedikit usaha, sehingga mengurangi tekanan pada arteri dan menurunkan tekanan darah.
Berbagai jenis olahraga memiliki efek yang berbeda-beda pada tekanan darah.
Misalnya, tekanan darah sistolik meningkat secara linier dengan intensitas latihan, sementara tekanan diastolik tetap stabil atau sedikit menurun pada tingkat latihan yang lebih tinggi.
"Sangat penting bagi para profesional kesehatan untuk mendorong pasien dengan hipertensi untuk mematuhi program olahraga," lanjut O'Driscoll.
Latihan fisik, khususnya latihan isometrik memainkan peran penting dalam mencegah dan mengobati hipertensi.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mengapa latihan isometrik mungkin lebih efektif daripada jenis latihan lainnya.
Meski demikian, disarankan untuk dilakukan dengan instruktur yang sudah profesional agar setiap gerakannya bisa dilakukan dengan tepat. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.