Kapuspen Tegaskan Prajurit TNI di Lebanon Dipastikan Aman dari Serangan Israel

Jumat 11 Okt 2024, 22:50 WIB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto. (Istimewa)

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto. (Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan seluruh prajurit TNI yang tengah bertugas di Lebanon bersama pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) dipastikan aman.

Hal ini ditegaskan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mereka kini dalam kondisi aman dan masih bertugas di Lebanon seperti biasa.

"Seluruh pasukan TNI yang saat ini sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman, melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh komandan pasukan UNIFIL," terang Mayjen Hariyanto kepada wartawan, Jum'at 11 Oktober 2024.

Beberapa daerah di Lebanon, khususnya di sekitar Markas UNIFIL dekat Blue Line, Lebanon Selatan, dan di ibu kota Lebanon di Beirut, menjadi sasaran serangan udara dan invasi darat militer Israel (IDF) sejak awal Oktober 2024.

Mengenai dua prajurit TNI yang sempat terluka akibat serangan militer Israel ke Markas UNIFIL di Naqoura semakin membaik. Keduanya mengalami luka ringan dalam serangan tersebut.

"Keduanya merupakan bagian dari pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) yang bertugas di bawah mandat (Dewan Keamanan) PBB Nomor 1701," tegas Hariyanto.

Disinggung mengenai serangan yang menimpa prajurit TNI tersebut, Kapuspen menegaskan pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta seluruh pihak menahan diri, menghormati, dan menjamin keamanan seluruh pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Hingga saat ini, lebih dari 1.000 prajurit TNI tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.

Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, seperti di Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Militer Israel pada awal bulan ini sempat meminta pasukan perdamaian PBB di Lebanon untuk mengosongkan markas-markas mereka di Lebanon Selatan. Israel berdalih peringatan itu untuk menjaga keselamatan mereka dari aksi saling serang antara IDF dan Hizbullah.

Namun, PBB menolak tuntutan Israel itu, dan menyatakan pasukan perdamaiannya di Lebanon tetap dalam posisinya, dan seluruh bentuk serangan yang menargetkan pasukan perdamaian PBB merupakan pelanggaran terhadap mandat Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.

News Update