POSKOTA.CO.ID - Pinjaman online (pinjol) seolah terkesan menjadi solusi bagi setiap orang yang sedang mengalami masalah ekonomi.
Pinjol dirasa masih menjadi alternatif mengatasi masalah keuangan secara instan karena kemudahannya saat mengajukan pinjaman.
Namun di balik semua itu, ada banyak sekali risiko yang kelak akan dihadapi nasabah, dari mulai berurusan dengan Debt Collector (DC) hingga tercekik suku bunga.
Untuk itulah mengapa pinjol sangat tidak disarankan, apalagi jika nantinya nasabah mengalami galbay alias gagal bayar terhadap catatan utang yang dimiliki.
Ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak seharusnya memaksakan diri untuk mengambil pinjaman online, karena bisa berpotensi memperburuk situasi keuangan atau menyebabkan masalah lebih besar.
6 Kondisi Terlarang Melakukan Pinjol
1. Tidak Ada Kemampuan Membayar
Jika Anda tidak yakin bisa membayar pinjaman tepat waktu, baik pokok maupun bunganya, sebaiknya hindari mengambil pinjaman.
Pinjol sering kali memiliki bunga yang tinggi dan penalti keterlambatan yang dapat memperburuk situasi utang.
2. Menggunakan untuk Konsumsi Tidak Mendesak
Memaksakan diri mengambil pinjaman untuk keperluan konsumtif seperti membeli barang mewah, liburan, atau gaya hidup yang tidak mendesak dapat menambah beban finansial.
Pinjaman utang seharusnya digunakan untuk kebutuhan mendesak atau investasi yang produktif.
3. Mengambil Pinjaman untuk Membayar Utang Lain
Jika Anda sudah memiliki utang yang menumpuk, mengambil pinjol untuk melunasi utang lama hanya akan menambah beban bunga dan memperpanjang siklus utang.
Ini bisa menjebak Anda dalam lingkaran utang yang sulit keluar dan berpotensi menghancurkan kehidupan Anda sendiri.