Debat Pilkada Jakarta 2024, Pengamat Tata Kota Nilai Pramono Anung-Bang Doel Paling Menonjol

Senin 07 Okt 2024, 22:12 WIB
Sejumlah pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, nomor urut tiga Pramono Anung dan Rano Karno Si 'Doel' saat mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Sejumlah pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, nomor urut tiga Pramono Anung dan Rano Karno Si 'Doel' saat mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID - Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga menilai Pramono Anung-Rano Karno (Bang Doel) paling menonjol dalam debat Pilkada 2024.

Debat perdana ketiga pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Minggu, 6 Oktober 2024.

Rangkaian debat bertemakan "Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta Menuju Kota Global" diikuti Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, dan Pramono-Doel.

"Dari ketiga paslon, hanya paslon 03 Pramono-Rano yang menjelaskan secara rinci terkait Kota Global dan rencana Jakarta masuk jadi Kota Global Dunia. Dari nomor 74 dari 156 Kota masuk 50 besar Kota Global pada 2029, ini lebih konkret targetnya," kata Nirwono dikonfirmasi wartawan, Senin, 7 Oktober 2024.

Menurutnya, RK-Suswono tidak membahas program untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota global secara spesifik.

"Sementara RK-Suswono tidak secara spesifik membahas Kota Global Jakarta dan bagaimana mewujudkannya dalam 5 tahun ke depan serta target yang belum jelas," sambung Nirwono.

Nirwono menyebut, Dharma-Kun tidak bisa menjelaskan sama sekali langkah konkret yang akan dilakukan untuk mewujudkan Jakarta Kota Global.

"Paslon 02 Dharma-Kun sayangnya tidak bisa menjelaskan secara jelas Kota Global seperti apa yang akan dibangun di Jakara, yang muncul malah teori konspirasi global," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menilai Pramono-Doel juga cukup kuat terkait pemaparan program kerja, termasuk Benyamin S Award. Nirwono mengungkapkan, program tersebut juga sangat menggambarkan kebudayaan Betawi.

"Seperti Benyamin S Award (Bersih, Nyaman, Indah, dan Sejahtera) yang sangat Betawi banget judulnya tetapi maknanya justru menggambarkan Kota Global itu harus bersih, nyaman, dan indah, serta sejahtera warganya, selaras dengan lima kriteria indeks Kota Global," tukasnya.

Nirwono menambahkan, terkait program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), RK-Suswono dan Pramono-Doel lebih realistis daripada Dharma-Kun.

Berita Terkait

Kopi Pagi: Kebijakan Balas Budi

Kamis 10 Okt 2024, 08:27 WIB
undefined
News Update