Lalu sekitar 12,7 persen penderita kanker prostat dan 14 persen kelompok kontrol melakukan senam pagi. Peserta yang berolahraga pagi, potensi terkena kanker payudaranya lebih rendah 25 persen dibandingkan dengan tidak berolahraga.
Hasilnya menunjukkan gambaran serupa untuk kanker prostat. Peneliti memperkirakan bahwa mereka yang berolahraga di pagi hari memiliki 27 persen penurunan kemungkinan terkena kanker prostat dibandingkan yang tidak berolahraga.
Sementara orang yang berolahraga sekitar pukul 11 siang memiliki 25 persen penurunan resiko terkena kanker prostat.
Menurut peneliti, olahraga di pagi hari lebih efektif mencegah kanker payudara karena mungkin terkait dengan estrogen.
Kadar estrogen yang tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko kanker payudara. Produksi estrogen paling aktif sekitar jam 07.00 pagi.
Melatonin juga bisa menjadi faktor penyebab. Para peneliti telah menunjukkan bahwa melatonin dapat melindungi dari resiko kanker dan olahraga di siang atau malam hari dapat menunda produksi melatonin.
"Hasil ini, jika dikonfirmasi, dapat meningkatkan rekomendasi aktivitas fisik terkini untuk pencegahan kanker," kata koordinator studi, Manolis Kogevinas.
"Yang jelas adalah bahwa setiap orang dapat mengurangi resiko kanker mereka hanya dengan cukup aktif secara fisik setidaknya selama 150 menit setiap minggu," lanjutnya.
Namun meskipun demikian, anda bisa memulai olahraga rutin dengan menyesuaikan waktu aktivitas anda.
Mungkin anda bisa melakukan aktivitas olahraga di pagi hari saat akhir pekan.
Selanjutnya, anda bis amemulainya setiap hari jika memungkinkan. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.