Obrolan Warteg: Debat, Yes. Debat Kusir, No

Sabtu 05 Okt 2024, 06:58 WIB
Obrolan Warteg: Debat, Yes. Debat Kusir, No. (Poskota/ YUdhi Himawan)

Obrolan Warteg: Debat, Yes. Debat Kusir, No. (Poskota/ YUdhi Himawan)

Seperti halnya pada pilpres, pada pilkada juga akan digelar debat yang akan diikuti oleh semua pasangan calon kepala daerah.

Untuk debat cagub-cawagub Jakarta, digelar Minggu, 6 Oktober 2024 malam, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketiga paslon, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana serta Pramono Anung-Rano Karno, akan uji kemampuan dalam berdebat. Tema debat :Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global.

“Jadi temanya soal SDM dan JKG,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Apa itu JKG,”  tanya Yudi.

“JKG itu singkatan dari Jakarta Kota Global. Kan Jakarta sekarang tak lagi ibu kota,  tapi kota global,” jawab Heri.

“Singkatan itu belum familiar. Gunakan singkatan yang sudah familiar agar tidak membingungkan,” kata Yudi.

“Ya kita familiarkan. Dulu Jakarta terkenal dengan sebutan DKI Jakarta, karena  akan menjadi kota global, kita populerkan saja singkatannya JKG (Jakarta Kota Global). Biar lebih keren lagi, ditambah Sejuta Pesona Sesuai slogannya.Kalian setuju nggak?,” tanya Heri.

“Ini bukan perkara setuju dan tidak setuju, tetapi sampaikan informasi secara jelas dan tegas. Jangan pakai istilah dan singkatan yang aneh-aneh.,” ujar Yudi.

“Istilah atau singkatan yang tidak umum, belum familiar, yang aneh-aneh termasuk yang tidak boleh digunakan dalam debat cagub-cawagub Jakarta, besok malam ” kata mas Bro.

“Waktunya bisa habis, durasi waktu debat bisa terpotong, jika paslon yang menggunakan istilah belum banyak dikenal publik, diminta menjelaskan apa yang dimaksud,,” kata Heri.

“Kalau mengajukan pertanyaan menjebak boleh nggak?,” tanya Heri.

“Kalau itu sih strategi berdebat. Sah – sah saja. Pertanyaan yang diajukan dapat dikemas sedemikian rupa, Begitupun jawaban yang diberikan sebagai cermin penguasaan materi berdebat sesuai temanya,” kata mas Bro.

“Iya juga karena hasil debat akan mencerminkan kemampuan calon pejabat, bukan hanya penguasaan materi, konsep memajukan warga dan daerahnya, juga dapat terlihat karakter dan sejauh mana tingkat pengendalian emosinya,” kata Heri.

“Berarti jangan baperan ya..?,”  ujar Yudi.

“Yang jelas debat itu yes. Debat kusir, no..,” ujar  mas Bro.(Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Berita Terkait
News Update