Aplikasi yang sah akan memerlukan verifikasi ketat untuk memastikan kelayakan dan kemampuan bayar peminjam.
3. Bunga dan Denda yang Tidak Masuk Akal
Salah satu tanda paling mencolok dari pinjaman online ilegal adalah suku bunga dan denda yang sangat tinggi dan tidak wajar.
Mereka mungkin menawarkan pinjaman kecil dengan iming-iming bunga rendah, tetapi kemudian membebankan biaya yang berlebihan dalam jangka pendek.
Dalam beberapa kasus, denda keterlambatan atau yang biasa dikenal dengan gagal bayar (galbay) bisa jauh lebih besar dari pinjaman pokok.
4. Tidak Memiliki Informasi Kontak yang Jelas
Penyedia layanan pinjaman online resmi biasanya memiliki informasi kontak yang jelas, termasuk alamat kantor, nomor telepon, dan email yang dapat dihubungi.
Jika aplikasi pinjaman online tidak mencantumkan informasi ini atau hanya memberikan kontak yang sulit dihubungi, ini bisa menjadi tanda bahwa aplikasi tersebut tidak dapat dipercaya.
5. Meminta Akses ke Semua Data di Ponsel
Pinjaman online ilegal sering kali meminta izin untuk mengakses seluruh data di ponsel Anda, termasuk kontak, galeri, dan pesan teks.
Hal tersebut dilakukan untuk mengancam atau mempermalukan peminjam jika terjadi keterlambatan pembayaran.
Penyedia pinjaman legal hanya akan meminta akses yang relevan, seperti informasi KTP atau data keuangan, tanpa melanggar privasi pengguna.
6. Tidak Memiliki Situs Web Resmi atau Hanya Beroperasi di Media Sosial
Aplikasi pinjol ilegal sering kali tidak memiliki situs web resmi, atau jika ada, situs tersebut tampak kurang profesional dan minim informasi.
Beberapa bahkan hanya beroperasi melalui media sosial atau aplikasi chatting, tanpa struktur perusahaan yang jelas.
Maka dari itu, pastikan untuk menghindari aplikasi pinjol yang tidak memiliki platform yang kredibel dan transparan.