Namun larangan tersebut akan dicabut, dengan dua syarat. Pertama, tim produksi menyelipkan running teks berbunyi: Film ini bukan film sejarah tapi film fiksi sejarah.
Lalu yang kedua, meminta maaf kepada keluarga besar WR Soepratman atas pembuatan film yang tidak sesuai dengan fakta sejarah sesungguhnya.