Pastikan kalian mengisi sesuai dengan keadaan. Jika bukan pegawai BUMN/BUMD, isi "tidak." Jika salah, data tersebut tidak bisa diperbaiki.
3. Email yang Tidak Aktif
Kesalahan ketiga adalah menggunakan email yang tidak aktif. Email ini sangat penting untuk login ke akun Kartu Prakerja. Kalian hanya bisa mengganti email sekali, jadi pastikan email yang digunakan aktif.
4. Mengupload Foto KTP yang Buram
Kesalahan keempat adalah mengupload foto KTP yang tidak jelas. Pastikan foto KTP yang kalian upload terlihat jelas dan tidak buram. Jika KTP rusak, perbaiki terlebih dahulu di Dukcapil.
5. Verifikasi Wajah Salah
Kesalahan kelima adalah saat melakukan verifikasi wajah. Jika kalian membantu orang lain mendaftar dan wajah kalian yang terverifikasi, itu akan menjadi masalah. Pastikan foto yang terverifikasi adalah foto orang yang mendaftar.
6. Nomor Handphone Tidak Aktif
Kesalahan keenam adalah mengisi nomor handphone yang tidak aktif. Pastikan nomor handphone kalian aktif selama 6 bulan ke depan, karena nomor ini penting untuk menerima SMS atau OTP saat login.
7. Dua NIK dalam Satu KK
Kesalahan terakhir adalah dalam satu KK (Kartu Keluarga) hanya bisa maksimal 2 NIK yang lolos. Meskipun kalian mendaftar lebih dari dua, hanya dua yang akan terpilih.
Nah, itu dia kesalahan-kesalahan kecil yang bisa berpengaruh dan berakibat gagal lolos seleksi program Prakerja, sehingga mengakibatkan insentif saldo dana gratis Rp4.200.000 hilang begitu saja.
Oleh karenanya, sangat penting bagi setiap calon peserta untuk memahami dan menghindari berbagai kesalahan yang sering tidak disadari agar berkesempatan klaim saldo dana gratis dari insentif Prakerja.
Tips Lolos Prakerja
Agar berhasil mendapatkan insentif Prakerja dan memastikan saldo insentif tidak hangus, ada beberapa tips penting yang harus diikuti oleh peserta. Berikut solusi yang bisa Anda lakukan.
1. Pastikan Data Diri yang Dimasukkan Benar
Kesalahan pengisian data diri adalah salah satu penyebab utama gagalnya proses pendaftaran Prakerja.
Pastikan informasi yang Anda masukkan, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan email, sudah benar dan valid.
Data yang tidak sesuai atau salah dapat mengakibatkan kegagalan dalam verifikasi, sehingga memengaruhi proses penerimaan insentif.