Ia pun mengungkapkan meski Coldplay memilih jalan santai pada tahap akhir karyanya, tentunya mereka akan mengembangkan diri dan karya mereka.
Selain fokuskan diri pada kualitas, ada faktor lain yang mendasari keputusan Hiatus ini. Menurut Martin, proses pembuatan album tentunya melibatkan orang banyak.
Hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam menciptakan suatu proyek yang hebat tersebut.
Martin pun menekankan pentingnya keseimbangan hidup, dan berharap para anggota dapat memberikan sebagian waktu mereka, untuk kepentingan pribadi dan orang terdekat.
"Saya tidak ingin kita terjebak dalam siklus yang monoton. Saya tidak ingin ketika kita sudah berlanjut usia, kita berkata, 'Will (Champion), kami masih membutuhkanmu. Ayo, kita bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi!'," ujar Martin.
Chris Martin menjelaskan bahwa meski membatasi produksi album, bukan berarti Coldplay berhenti berkarya.
Ia akan memastikan band asal inggris ini terus aktif dalam dunia musik, meski hanya memiliki 12 album seperti yang direncanakan sebelumnya.
Meski begitu, Martin belum dapat menjelaskan jadwal maupun rencana pasti terkait perilisan album ke-11 dan ke-12.
"Saya sendiri tidak tahu dari mana inspirasi lagu itu berasal. Ide itu seperti muncul begitu saja, namun gagasan ini telah hadir dalam benak saya selama kurang lebih empat atau lima tahun terakhir," ujar Martin.
Meski ke 12 album tersebut rilis, Martin tak menutup kemungkinan untuk menggarap bernagainproyek sampingan bersama anggota Coldplay lainnya.
"Jika kami memutuskan untuk berkolaborasi secara kreatif pasca tur nanti, mungkin itu akan menjadi sesuatu yang berbeda, atau mungkin proyek sampingan, atau bahkan kompilasi dari karya-karya yang belum kami sempurnakan," ujar Chris Martin.
Dapatkan update berita terbaru dan breaking news setiap hari dari Poskota. Ikuti saluran WhatsApp Poskota serta Google News Poskota.
.jpg)
.png)
.jpg)
