Dalam posisi ini, kepala, leher, dan tulang belakang berada dalam posisi netral, yang dapat mencegah nyeri leher dan punggung.
Bagi mereka yang menderita sleep apnea, tidur telentang dengan kepala yang ditinggikan sedikit dapat membantu menjaga jalan napas tetap terbuka. Hal tersebut penting untuk mengurangi beban pada jantung.
Namun, posisi ini mungkin tidak cocok bagi penderita sleep apnea berat atau mereka yang memiliki masalah dengan refluks asam lambung.
3. Tidur dengan Kepala Ditinggikan
Tidur dengan kepala yang ditinggikan, misalnya menggunakan bantal ekstra atau tempat tidur yang bisa disesuaikan, dapat bermanfaat bagi penderita gagal jantung.
Posisi ini membantu mengurangi sesak napas dengan mencegah cairan mengumpul di paru-paru, yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Posisi ini juga membantu mengurangi beban pada jantung dan membuatnya lebih mudah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
4. Tidur Miring ke Kanan dengan Sedikit Kepala Ditinggikan
Meskipun tidur miring ke kiri lebih direkomendasikan, tidur miring ke kanan dengan sedikit kepala ditinggikan juga dapat menjadi alternatif yang baik bagi kesehatan jantung.
Terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman tidur miring ke kiri.
Posisi ini dapat membantu meringankan tekanan pada paru-paru dan jantung, serta membantu sirkulasi darah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sebagian orang, posisi ini dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung.
