POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik Adi Prayitno menyebut pasangan calon (paslon) harus mengajak serta Gen Z dalam berbagai kegiatan seperti semacam diskusi atau dialog untuk menggaet suara mereka.
Menurut dia, Gen Z tidak bisa hanya sebatas dijadikan objek semata. Melainkan perlu adanya keterlibatan yang mendalam.
"Jangan jadikan Gen Z ini hanya sebatas objek, tapi yang paling penting jadikan mereka subjek dalam konteks menciptakan engagement, karena Gen Z pemilih yang suka dengan calon pemimpin yang mengajak serta mereka terlibat dalam percakapan, dialog, diskusi," kata Adi melalui pesan singkat, Senin, 30 September 2024.
Adi mengatakan fenomena kampanye memanfaatkan media sosial kerap dilakukan paslon di Pilkada serentak 2024, menjadi hal wajar mengingat Gen Z sendiri memang identik dengan media sosial.
"Ya saya kira memang Gen Z itu sangat identik dengan medsos ya, jadi informasi apapun termasuk informasi politik didapatkan oleh Gen Z itu dari medsos, jadi wajar kalau kemudian para paslon ini cara mendekati Gen Z lebih banyak di medsos," ucapnya.
"Bahkan wajib hukumnya main di medsos untuk mendapatkan dukungan daru Gen Z," sambung Adi.
Namun demikian, Adi mengatakan gaya komunikasi masing-masing paslon juga harus menyesuaikan. Misalnya bahasa yang disampaikan yaitu bahasa kekinian atau slang yang biasa digunakan kawula muda kini.
"Bukan bahasa orang tua yang sulit untuk dipahami. Lalu model kampanye adalah mengajak mereka, karena Gen Z ini adalah pemilih yang tidak suka dengan gaya-gaya indokteriner gitu ya, tapi lebih kepada visi misi kampanya yang disampaikan mengajak serta mereka terlibat," tandasnya.
Calon Wakil Gubernur Jakarta 03 Rano Karno alias Bang Doel mengaku akan intens bermain media sosial untuk menggaet suara Gen Z.
Hal itu disampaikan Bang Doel saat berkampanye di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Pasti, cuma saya minta maaf mungkin gemoy saya gabisa terlalu luwes gitu," kata Bang Doel kepada wartawan, pekan lalu.