Penggemar Raffi Ahmad serta sejumlah tokoh publik memberikan dukungan penuh atas pencapaiannya dengan memuji kerja keras Raffi yang telah berhasil membangun RANS Entertainment.
Menjadi salah satu perusahaan hiburan terbesar di Indonesia, para penggemar menganggap gelar tersebut adalah apresiasi yang layak untuk sosoknya yang terus berinovasi.
Di sisi lain, sebagian netizen menunjukkan sikap skeptis terhadap gelar doktor kehormatan yang diterima Raffi Ahmad.
Mereka mempertanyakan proses pemberian gelar ini, apakah benar-benar berdasarkan kontribusi akademis atau hanya sebagai strategi pemasaran bagi universitas tersebut.
Beberapa juga merasa bahwa gelar akademis seharusnya diberikan kepada seseorang yang memiliki kontribusi nyata dalam dunia pendidikan atau penelitian, bukan hanya berdasarkan popularitas.
Tak berhenti samapai di situ, ada juga netizen nekat mencari informasi lebih lanjut tentang Rajamangala University of Technology Krungthep untuk memastikan reputasi dari universitas tersebut.
Diskusi di media sosial menunjukkan berbagai pendapat. Ada yang mengakui bahwa universitas tersebut memiliki kredibilitas.
Namun ada pula yang meragukan keabsahannya sebagai institusi yang berhak memberikan gelar doktor kehormatan kepada figur publik.
Sebenarnya, pemberian gelar doktor kehormatan kepada selebritas bukanlah hal baru, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Gelar ini biasanya diberikan sebagai penghargaan atas kontribusi yang tidak terbatas pada dunia akademik, melainkan juga dalam bidang sosial, budaya, atau industri.
Namun, karena sifatnya yang berbeda dengan gelar akademik melalui jalur pendidikan formal, gelar honoris causa sering kali menimbulkan perdebatan.
Pemberian gelar doktor kehormatan kepada Raffi Ahmad oleh universitas di Thailand memicu beragam reaksi dari masyarakat, mulai dari dukungan penuh hingga skeptisisme.