Banyak kasus KPM yang sering memeriksa saldo di ATM atau agen bank terdekat tanpa ada petunjuk jelas, yang justru bisa merusak kartu KKS mereka.
Jika status SP2D sudah menjadi SII, pencairan akan segera dimulai dalam waktu dekat, dan saldo akan otomatis masuk ke kartu KKS.
3. Cek Saldo Bansos via Layanan Mobile Banking
Kini, Anda tak perlu sering-sering pergi ke ATM atau agen bank untuk memeriksa saldo bantuan.
Anda bisa menggunakan layanan mobile banking yang disediakan oleh bank, sehingga pengecekan bisa dilakukan dengan mudah melalui ponsel. Berikut aplikasi yang bisa dimanfaatkan:
- BNI Mobile untuk penerima yang menggunakan KKS Bank BNI.
- BSI Mobile untuk penerima yang menggunakan KKS Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda bisa memantau kapan bantuan masuk ke rekening KKS tanpa perlu repot keluar rumah.
4. Persiapan Sebelum Pencairan
Bagi penerima yang belum menerima bantuan, jangan khawatir. Pencairan dana biasanya dilakukan secara bertahap.
Oleh karena itu, pastikan KKS Anda siap digunakan saat bantuan dicairkan. Jangan lupa untuk menjaga kondisi fisik kartu tetap baik agar tidak ada kendala saat digunakan di ATM atau agen bank.
5. Hindari Cek Kartu KKS Terlalu Sering
Penting untuk mengingat bahwa terlalu sering mengecek saldo di ATM bisa merusak pita magnetik pada kartu KKS. Kartu KKS menggunakan teknologi konvensional yang mudah rusak jika sering tergesek. Karena itu, sebaiknya Anda hanya memeriksa saldo ketika ada instruksi dari pendamping sosial atau sudah ada konfirmasi resmi bahwa bantuan telah dicairkan.
6. Pantau Media Sosial untuk Informasi Pencairan
Selain melalui pendamping sosial, Anda juga bisa memantau informasi pencairan bantuan BPNT dan PKH melalui media sosial. Banyak KPM yang membagikan bukti pencairan berupa struk ATM atau saldo dari mobile banking di grup-grup Facebook atau WhatsApp. Dengan cara ini, Anda bisa mengetahui apakah bantuan sudah cair di daerah Anda.
9. Jadwal Pencairan, Mengapa Belum Serempak?
Perlu diketahui bahwa pencairan bantuan BPNT dan PKH tidak selalu dilakukan serempak di seluruh wilayah.
Ini disebabkan oleh proses verifikasi data dan tahapan administrasi yang berbeda-beda di setiap daerah.
Jadi, meskipun beberapa KPM sudah menerima bantuan, masih banyak yang mungkin menunggu giliran.
