Studi Ungkap Sering Lupa dan Merasa Sedih Bisa Picu Depresi? Cek Penjelasan Ilmiahnya

Jumat 27 Sep 2024, 18:26 WIB
Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap sering lupa dan merasa sedih bisa picu depresi. (Freepik)

Ilustrasi. Studi ilmiah ungkap sering lupa dan merasa sedih bisa picu depresi. (Freepik)

Dengan menggunakan teknik pemodelan statistik yang canggih, para peneliti meneliti apakah gejala depresi dan kinerja kognitif saling mempengaruhi dari waktu ke waktu.

Mereka melihat hubungan langsung dan efek timbal balik jangka panjang sambil mengendalikan berbagai faktor demografi, kesehatan, dan gaya hidup.

Hasilnya memberikan gambaran yang mencolok tentang bagaimana gejala depresi dan penurunan daya ingat saling terkait. 

Pada titik waktu tertentu, individu dengan gejala depresi yang lebih parah cenderung memiliki kinerja yang lebih buruk pada tes memori dan kefasihan verbal. Namun, hubungan tersebut tidak berhenti sampai di situ.

Selama penelitian, orang-orang yang awalnya memiliki gejala depresi lebih parah mengalami tingkat kehilangan memori yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang memiliki lebih sedikit gejala.

Pada gilirannya, fungsi memori awal yang lebih buruk memprediksi peningkatan yang lebih besar dalam gejala depresi dari waktu ke waktu. 

Hal ini menunjukkan adanya 'lingkaran setan' di mana depresi mempercepat penurunan daya ingat, yang kemudian memperburuk gejala suasana hati.

Jika anda merasa hal demikian dan muncul ketidaknyamanan, maka segera konsultasi ke psikolog atau psikiater agar dapat dibantu dengan penanganan yang tepat. (*)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

News Update