"Setiap pembuatan kebijakan harus berlandaskan teori, dalam hal ini statistik, sebagai pembuat kebijakan harus berlandaskan data,” jelas Tito.
Amir Uskara, Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menggemakan sentimen ini, menyatakan bahwa data adalah landasan pembangunan Indonesia.
"Dalam menyusun APBN setiap tahun, apabila data tidak valid, maka data yang dituangkan ke dalam APBN bisa bias,” imbuhnya.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, penghargaan yang diberikan kepada mitra-mitra BPS ini merupakan bentuk apresiasi terhadap berbagai pihak yang telah berkolaborasi bersama dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan statistik.
"Statistik yang andal dan akurat akan menjadi pondasi dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia di masa mendatang,” ujarnya.
Kemudian, dalam sambutannya, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas, Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Erwan Agus Purwanto menjelaskan peran penting data yang akurat dan tepat waktu dalam memantau dan mengevaluasi kebijakan publik.
"Jika kita lihat negara maju, mereka memanfaatkan statistik untuk mendorong pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Erwan.
Ia juga berharap kegiatan ini (EPSS) sebagai pemicu untuk pemerintah melakukan perubahan konkret dalam hal reformasi birokrasi.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.