Pedagang di Bekasi Mengeluh Penjualan Kian Lesu, Daya Beli Masyarakat Menurun

Kamis 26 Sep 2024, 13:39 WIB
Warga mengantre sembako gratis di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Kamis, 26 September 2024. (Poskota/Ihsan)

Warga mengantre sembako gratis di Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Kamis, 26 September 2024. (Poskota/Ihsan)

POSKOTA.CO.ID - Pedagang sayur mayur di Pasar Baru Bekasi mengeluh penjualan selama 1 bulan terakhir mengalami penurunan yang signifikan. Mereka merasakan daya beli masyarakat yang kian menurun.

Salah satu pedagang sayur di Pasar Baru Bekasi, Rudi mengatakan penurunan daya beli ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

"Drastis yah, pedagang mengeluh semua. Situasinya sekitar 1 bulan ini sepi, kita semua ini pedagang pada mengeluh semua tentang penjualan," kata Rudi saat dijumpai Poskota.co.id, Kamis, 26 September 2024.

Padahal, Rudi memaparkan, sejumlah komoditas sayur mayur yang ia jual sudah tidak terlalu mahal. Menurutnya, daya beli masyarakat semakin lesu akibat dilanda krisis keuangan. Antara lain karena PHK dan adanya prioritas kebutuhan lain.

Di lapak Rudi, aneka jenis sayur dijajakkan. Di antaranya tomat, kol dan wortel yang dijual Rp5 ribu per kilogram. Kemudian kentang Rp15 ribu, bawang merah Rp20 ribu, sementara cabai rawit Rp35 ribu, cabai keriting Rp20 ribu dan cabai hijau Rp25 ribu per kilogram.

Rudi mengatakan, sayur-mayur tersebut dipasok dari Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Dia menilai, kondisi penjualan di Pasar Induk juga sepi. "Kita ambil dagangan di pasar Induk Cibitung, dari sana juga harga murah tapi sepi juga disana," tuturnya.

Ia berharap pemerintah terkait dapat menstabilkan perekonomian warga.

Di sisi lain, seorang warga, Yanti (45), rela berdesak-desakan untuk antre pemberian sembako gratis saat kegiatan Gebyar Pasar Kadin di Pasar Baru. "Iya ini gratis, kita ngantre dulu, lalu dibagikan kartu buat antrenya, kebetulan rumah saya dekat sini," kata Yanti.

Panitia penyedia membagikan sekantong plastik berwarna merah kepada warga yang mengantre. Isi sembakonya minyak, gula dan beras dan beberapa item lainnya.

Yanti mengaku terdesak, sehingga ia memanfaatkan gebyar pasar itu demi mendapatkan sembako gratis. "Iya ada beras, gula, minyak, kita antre dari pagi," paparnya.

Sebagai pedagang gorengan di Kampung Bekasi Kaum, Bekasi Timur, Yanti merasakan saat ini mengalami penurunan omzet. Ia juga menilai daya beli masyarakat turun.

"Kalau beras saya rasa turun (harganya), cuma kalau minyak ini mahal, dampakmya saya yang jualan gorengan, penurunan omzet 30 persen," keluhnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) versi Munaslub, Anindya Bakrie membenarkan daya beli masyarakat saat ini tengah turun. Informasi tersebut ia peroleh dari Kadin Kota Bekasi dan setelah mengunjungi sejumlah UMKM di Pasar Baru Bekasi.

"Tadi kita lihat sendiri bahwa memang daya beli sedikit menurun. Lalu juga harga ada beberapa yang naik," kata Anindya Bakrie di Pasar Baru Bekasi.

Terhadap kondisi tersebut, Anindya mengaku bakal berkoordinasi dengan pemerintah dalam perencanaan suplai kebutuhan pokok.

"Kita tentu berkoordinasi sebagai mitra strategis pemerintah untuk membantu supaya rantai daripada suplai ini juga lancar," pungkasnya. (Ihsan Fahmi)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update