POSKOTA.CO.ID - Inilah analisis dari pandangan seorang psikolog dari kasus yang heboh di media sosial antara Lolly dan Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani menjemput paksa putri sulungnya itu adalah untuk tujuan visum. Seperti yang diketahui, belakangan mencuat isu Lolly hamil di luar nikah hingga telah melakukan aborsi sebanyak dua kali.
Apa yang kita lihat terkait dengan kasus Lolly atau Laura Meizani Nasseru Asry dan ibunya Nikita Mirzani akhir-akhir ini tentu bukanlah kasus yang sederhana seperti 'bucin' atau toxic relationship semata.
Kasus ini melibatkan banyak aspek dan terlibat secara mendalam yang sifatnya lebih kompleks.
Dari kasus ini, ada beberapa hal yang bisa dilihat dari segi regulasi emosi, hubungan orang tua dengan anak juga terkait dengan komunikasi dalam keluarga.
Analisis Psikologis
Dikutip dari akun Tiktok Indah SJ, M.Psi., Psikologi, harusnya di usia ini LM bisa meregulasi emosinya dengan lebih baik.
Bisa saja LM selama ini tidak punya tempat yang tepat untuk bisa meluapkan emosinya atau mungkin tidak ada orang yang bisa menampung emosinya.
"Makanya LM melampiaskan emosinya pada orang-orang yang pada dasarnya belum tentu bisa memvalidasi emosinya." kata Indah dikutip dari Tiktok pada Kamis, 26 September 2024.
Regulasi Emosi
Regulasi emosi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menilai, mengatasi, mengelola dan mengungkapkan emosi yang tepat dalam rangka mencapai keseimbangan emosional.
Faktor penyebab regulasi emosi yang kurang baik yaitu:
- Pola asuh
- Proses belajar (mengamati dan meniru)
- Kurang didengarkan
- Emosi tidak tervalidasi
Hubungan Antara Orang Tua dan Anak
Hubungan antara orang tua dan anak memberikan peran yang cukup besar pada kepribadian dan proses tumbuh kembang seorang anak.