POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Umar Kei membantah telah melakukan penganiayaan di Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta Selatan.
Pernyataan itu disampaikan Umar setelah memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Kamis, 26 September 2024. Umar dilaporkan Staf Khusus (Stafsus) Ketum Kadin Arsjad Rasjid atas dugaan penganiayaan.
"Saya bilang bahwa ribut di Menara Kadin saya baru tahu hari itu, apalagi yang berkaitan dengan urusan Kadin, saya sendiri saya datang setelah saya selesaikan masalah, baru saya tahu kalau di Kadin itu ada acara Munaslub pemilihan ketua baru, dua hari atau tiga hari yang lalu," kata Umar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis, 26 September 2024.
Umar menjelaskan, ihwal kedatangan ke Menara Kadin untuk bertemu adik ipar Anindya Bakrie yang terpilih Ketum Kadin jalur Musyawarah Luar Biasa (Muslub), Taufan Eko Nugroho.
"Saat kejadian saya hendak membantu permasalahan yang dialami sekuriti Menara Kadin terkait isu pemutusan kontrak buntut kisruh kepengurusan Kadin," ujarnya.
"Saya minta tolong ke Bang Taufan, dan mereka mau dibantu. Kontraknya sudah mau sampai selesai 2025, tapi menurut mereka bahwa karena pengurus baru, mereka mau diputus kontrak," ungkapnya menambahkan.
Sebagai informasi, Arif melaporkan kasus dugaan pengeroyokan oleh Umar di Menara Kadin ke Polda Metro Jaya.
Laporan resmi tertuang dilayangkan langsung oleh Arif selaku korban tercatat dengan Nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 17 September 2024.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.