Menggunakan pinjaman online untuk modal usaha juga berisiko mengganggu arus kas (cash flow) bisnis Anda.
Pengusaha harus sangat hati-hati dalam mengelola arus kas, terutama jika utang pinjol digunakan sebagai modal awal.
Setiap bulan, Anda harus mengalokasikan sebagian pendapatan untuk membayar cicilan utang.
Hal ini dapat mengurangi dana yang seharusnya digunakan untuk pengembangan bisnis atau kebutuhan operasional lainnya.
Jika arus kas tidak dikelola dengan baik, utang pinjol untuk modal usaha justru dapat menjadi bumerang.
Bisnis yang seharusnya berkembang bisa terhambat karena sebagian besar pendapatan harus dialokasikan untuk pembayaran utang dan bunganya.
3. Legalitas dan Kredibilitas Penyedia Pinjol
Sebelum memutuskan mengambil utang pinjol untuk modal usaha, penting untuk memastikan bahwa platform yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini penting untuk menghindari penyedia pinjol ilegal yang dapat memberatkan Anda dengan bunga dan denda yang tidak masuk akal.
Selain itu, periksa ulasan dan testimoni dari pengguna lain yang pernah menggunakan jasa pinjol tersebut.
Pilihlah penyedia pinjol yang memiliki reputasi baik dan transparan dalam menginformasikan semua syarat dan ketentuan pinjaman.
Transparansi ini mencakup informasi mengenai bunga, denda, biaya administrasi, dan lain-lain.