PKS Pasrah Tidak Diberi Jatah Menteri di Pemerintahan Prabowo, Aboe Bakar Al Habsyi: Yang Penting Sama-sama Bangun Bangsa

Sabtu 21 Sep 2024, 09:48 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi partainya tidak menargetkan kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo. (Instagram Aboe Bakar Al Habsyi)

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi partainya tidak menargetkan kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo. (Instagram Aboe Bakar Al Habsyi)

POSKOTA.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pasrah tidak mendapatkan jatah kursi pada Pemerintah Prabowo - Gibran. Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi partainya tidak menargetkan kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo.

Dilanjutkan Aboe Bakar, pihaknya bersikap rileks dalam menanggapi hal itu. Bagi PKS, yang terpenting ke depannya bisa terus berperan untuk kepentingan bangsa.
 
"Yang penting kita bersama-sama membangun bangsa dan semoga keterlibatan PKS bisa lebih proaktif, dinamis, dan inovatif," tutur Aboe kepada wartawan pada Jum'at, 20 September 2024.

Mengenai menteri, Aboe menegaskan menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Prabowo untuk menunjuk menteri.

PKS bukan merupakan partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Namun belakangan PKS memilih bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo.
 
Sejauh ini, sejumlah partai politik menyampaikan telah berkomunikasi dengan Prabowo. Namun, Aboe mengatakan bahwa PKS kini masih dalam proses komunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
 
"Pokoknya on progress, positif," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Di samping itu, lanjut dia, tidak ada tawar-menawar dalam komunikasi tersebut. Kelak publik bisa mengetahui hasil dari komunikasi antara PKS dan Prabowo.
 
"Enggak ada tawar-menawar, belum ada spesial khusus," katanya.

 
PKS pada Pilpres 2024 menjadi partai pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Koalisi Perubahan. Selain PKS, koalisi itu juga berisi dua partai lain, yakni PKB dan Partai NasDem.
 
Setelah pilpres selesai, PKB dan Partai NasDem lalu menyatakan mendukung Prabowo-Gibran sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024.

Berita Terkait
News Update