"Dan kami menemukan indikasi bahwa memang terjadi intimidasi dan/atau kekerasan terhadap salah seorang bobotoh," tulis akun tersebut dalam captionnya.
Selain itu, Viking Persib Club menilai bahwa kritik dan otokritik harus dianggap sebagai dinamika yang normal dalam hubungan antara klub, pemain dan supporter.
"Apalagi dalam konteks Persib, dinamika seperti itulah yang selama ini telah menjadi tradisi yang menjaga nyala api iklim sepakbola di Bandung dan Jawa Barat terus hidup dan bergerak," ujarnya.
Mereka menganggap bahwa selama tidak ada pelanggaran hukum dalam dinamika tersebut, cara-cara yang intimidatif apalagi melakukan kekerasan harus dihindari.
Ketua Viking Persib Club Tobias Ginanjar dalam akunnya @toptobs mengungkapkan progres yang dilakukannya untuk mengawal kasus tersebut.
"Td bareng kang @zenrs ketemu pihak korban bobotoh untuk mendengarkan secara langsung kronologis yang terjadi dan dituangkan ke dlm catatan oleh yg bersangkutan," terangnya.
"Pada prinsipnya saya dan kang @zenrs berdiri bersama dgn korban untuk memperjuangkan jalan keluar yg adil dan terbaik," tandasnya.
Sebelumnya, dugaan intimidasi pemain dan official Persib itu dibagikan oleh akun Twitter atau X @praiseispoi***.
Dalam unggahannya, akun tersebut membagikan tangkapan layar berisi percakapan dengan seseorang yang diduga adalah korban intimidasi tersebut.
Terdapat juga video detik-detik korban yang dibawa oleh Steward dari Tribun Barat Stadion Si Jalak Harupat, menuju lorong area bawah tribun penonton.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.
