.jpeg)
POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan impor kakao merupakan tindakan yang salah besar. Padahal, Indonesia memiliki lahan kakao seluas 1,4 juta hektare.
Hal itu ditegaskan Presiden Jokowi dalam pidatonya di pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Seminar Nasional 2024 yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 19 September 2024.
"Kakao kita memiliki 1,4 juta hektare. Industrinya ada tapi bahan mentah kakaonya kurang sehingga kita justru impor. Salah besar lagi," kata Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku heran dengan produksi pertanian lainnya seperti kopi di Indonesia yang kalah dari negara Vietnam. Bahkan sangat jauh perbedaan produksinya. Padahal menurut Jokowi, Indonesia lebih dulu mengembangkan kopi daripada Vietnam.
"Kopi saya cek, kita punya 1,2 juta hektar. Saya cek di lapangan, produksi per hektar hanya kurang lebih 2,3-2,5 ton," kata Presiden Jokowi.
Jika dibandingkan dengan negara Vietnam, lanjut Presiden Jokowi, dari 1 hektar sendiri bisa menghasilkan kopi sebanyak 8-9 ton. "Jauh sekali. Masa kita kalah dengan Vietnam? Padahal duluan kita," ujarnya dengan nada heran.
Sementara permintaan, tambah Jokowi, semakin naik, harga juga semakin naik setiap tahun. "Tapi tidak pernah kita urus. R&D (Research and Development) kita, riset kita lemah di sini," terang Presiden Jokowi.
Karena itu, Presiden Jokowi menyarankan agar hasil pertanian kopi masuk program hilirisasi. "Menurut saya yang juga harus dihilirisasikan adalah kopi," ujar Presiden Jokowi.
Produksi pertanian lainnya juga tak luput dari sorotan Presiden Jokowi yang nantinya diharapkan memberikan nilai tambah. "Juga yang lain-lainnya. Masih ada lada, nilam. Yang ini turunannya akan memberikan nilai tambah sangat besar," pungkas Jokowi. (R. Sormin)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.
.png)
.jpg)
