Tim Gabungan Koarmada RI Gagalkan Penyelundupan Kokain 85 kg asal Amerika Latin

Kamis 19 Sep 2024, 15:37 WIB
Pangkoarmada RI, Laksamana Madya  Denih beserta PJU Koarmada dan Deputi BNN Pemberantasan RI I Wayan Sugiti menyita barang bukti narkotika jenis sabu dan kokain, untuk kemudian dimusnahkan. (Poskota/Angga)

Pangkoarmada RI, Laksamana Madya Denih beserta PJU Koarmada dan Deputi BNN Pemberantasan RI I Wayan Sugiti menyita barang bukti narkotika jenis sabu dan kokain, untuk kemudian dimusnahkan. (Poskota/Angga)

POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan Komandan Armada (Koarmada) RI mengungkap penyelundupan narkotika jenis kokain dan sabu di perairan Pulau Berhala dan Pulau Sebatik Nunukan.

Pangkoarmada RI, Laksamana Madya Denih mengatakan, anggotanya telah menggagalkan penyelundupan narkotika di dua tempat yaitu Pulau Berhala Selat Malaka dan Sebatik Perairan Kalimantan Utara.

"Keberhasilan ini berkat kerjasama informasi didapatkan dari BIN, BAIS, Intel Polri, BNN RI, dan sejumlah stakeholder di lapangan," ujar Denih didampingi Pangkoarmada 1, Pangkoarmada 2, dan PJU lain di Mako Armada RI, Jakarta Pusat, Kamis siang 19 September 2024.

Perwira tinggi (Pati) bintang tiga ini mengungkapkan, jajaran Satgas Intel Maritim Tanjung Balai Asahan melakukan patroli di wilayah perairan. Dari patroli ini, barang bukti hampir 85 kg narkotika jenis kokain telah disita.

"Saat sedang patroli, tim melihat suatu benda tengah mengapung dengan mempergunakan Singker di antara perairan Selat Malaka. Saat tim memeriksa ternyata berisi kokain sebanyak 74 bungkus. Tidak ada pelaku ditangkap," ungkap Denih.

Kasus berikutnya terjadi di daerah Nunukan. Dalam kasus ini, diamankan seorang pria berinisial T, yang mencoba kabur dengan menceburkan diri ke laut tapi ditangkap pasukan.

"Dari tangan T yang diketahui kurir ini kedapatan membawa dua bungkus kecil yaitu satu bungkus berisi sabu seberat 500 gram dan satu bungkus lagi 500 gram lebih, total ada 1.065 gram bruto," tuturnya.

Denih menambahkan, gerakan ini memberikan gambaran tentang rentannya penyelundupan narkoba di wilayah perairan Indonesia. Dia mengatakan bakal mempertebal pengamanan personel, termasuk dari sisi teknologi.

Pengamanan tersebut juga meliputi pemantauan spot-spot di laut. "Karena kita memiliki banyak kapal perang dengan menggunakan teknologi Puskodal di masing-masing wilayah," katanya.

Sementara itu, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, I Wayan Sugiri menambahkan, perjalanan narkotika jenis kokain ini begitu jauh sampai bisa memasuki perairan Indonesia. Dia menjelaskan, wilayah Indonesia kerap menjadi target pengiriman narkotika jenis sabu dari negara luar.

Adapun pengungkapan narkotika jenis kokain ini, menurut I Wayan, tergolong jarang. Terlebih kokain tersebut berasal dari negara Amerika Latin, yang membutuhkan perjalanan jauh hingga sampai di Indonesia untuk wilayah peredarannya.

News Update