Mulai bermunculan baliho kampanye kotak kosong, setidaknya terpantau di Banyumas dan Pangkal Pinang dalam beberapa hari terakhir ini.
Baliho berukuran besar dengan tulisan mencolok itu terpasang di beberapa tempat strategis, seperti di persimpangan lampu merah, di jalan utama dan tempat keramaian lainnya.
Seperti diketahui, Banyumas, Jawa Tengah dan Pangkal Pinang, Bangka Belitung itu merupakan dua, dari 41 daerah pilkada dengan calon tunggal.
“Kabarnya tulisan dalam baliho berisi ajakan kepada masyarakat agar tidak golput dan kampanye soal kotak kosong,” kata Heri dalam obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bung Yudi.
“Di daerah pilkada dengan calon tunggal, pada kertas suara hanya akan terdapat satu kolom dengan gambar dan nama pasangan calon, sedangkan kolom di sebelahnya tanpa gambar dan nama pasangan calon. Itulah yang disebut kotak kosong,” kata Yudi.
“Berarti tetap ada dua pilihan, calon tunggal atau kotak kosong ya,” kata Heri.
“Ya begitu adanya. Kotak kosong itu ada, disediakan sebagai pilihan dalam pilkada dengan calon tunggal. Sah menurut undang - undang,” kata Yudi.
“Tetapi memilih kotak kosong, sejatinya memilih siapa karena gambar dan namanya nggak ada,” kata Heri.
“Memilih kotak kosong sebagai aspirasi menolak pasangan calon yang ada alias tidak memilih pasangan calon yang ada di kotak suara,” kata mas Bro.
“Lantas pilih calon yang mana?, nama dan gambarnya nggak ada,” tanya Heri.
”Ada lah. Saya mendukung bakal calon lain, tetapi tidak terdapat dalam kertas suara karena tidak dicalonkan oleh parpol,” jawab Yudi.
“Nggak ada dalam kertas suara kok dipilih?,” kata Heri lagi.
“Anggap saja memilih kotak kosong sebagai gambaran saya memilih calon yang saya kehendaki. Kalau saya nggak nyoblos berarti golput. Paham nggak, nggak usah mbulet..,” jelas Yudi.
“Nggak usah emosi, saya cuma menguji pilihan hendaknya sesuai nurani,bukan karena pelampiasan kekecewaan,” kata Heri.
“Sudah – sudah nggak usah memperdebatkan pilihan. Itu privacy. Yang jelas maraknya baliho kampanye soal kotak kosong berarti ada relawannya,” kata mas Bro menengahi kedua sohibnya.
“Iya juga, boleh jadi ada tim pemenangannya juga,” tambah Yudi. “Nggak tahu lah..,” ujar mas Bro. (Joko Lestari).