POSKOTA.CO.ID - Komentar terbaru Robert Kiyosaki menyoroti pentingnya memiliki aset riil di tengah ketidakpastian ekonomi. Hal ini memicu diskusi lebih lanjut tentang nilai emas dan bitcoin.
Dalam pernyataan terbarunya, penulis buku keuangan pribadi terlaris Rich Dad Poor Dad itu mempertanyakan perdebatan yang sedang berlangsung tentang aset mana, emas atau bitcoin, yang lebih unggul.
Ia menyatakan faktor kritis bukanlah kualitas inheren aset tersebut, melainkan kuantitas yang dimiliki oleh individu.
"Saya tidak mengerti. Mengapa semua perdebatan tentang apa yang lebih baik? Emas atau bitcoin? Menurut pendapat saya, satu-satunya fakta yang penting adalah berapa banyak koin emas yang Anda miliki dan berapa banyak bitcoin? Akhir dari diskusi," katanya, dilansir Coinotag, Minggu, 15 September 2024.
Kiyosaki juga menyuarakan kekhawatiran tentang kejatuhan pasar obligasi, dan mengaitkannya dengan masalah sistemik yang lebih dalam pada ekonomi global, yang sangat bergantung pada utang.
"Pasar obligasi sedang jatuh. Tahukah Anda bahwa ekonomi dunia didasarkan pada utang? Obligasi adalah utang, dan seluruh dunia bergantung padanya, dan keruntuhan ini menandakan masalah ekonomi yang lebih dalam,” jelasnya.
Kiyosaki lebih lanjut mencatat, meskipun kejatuhan pasar sering terlihat oleh publik, krisis perbankan disembunyikan dan berpotensi jauh lebih berbahaya.
Prediksi Harga Bitcoin Menurut Kiyosaki
Pada akun X pribadinya, yang dikutip pada Minggu, 15 September 2024, Kiyosaki memprediksi harga bitcoin akan tembus ke angka 300 ribu dolar AS atau senilai Rp4,8 miliar di akhir 2024 ini.
Prediksi tersebut bukan pertama kali dikeluarkan oleh Kiyosaki. Pada 2023 lalu, dia memperkirakan harga bitcoin bisa menembus 500 ribu dolar AS.
Menurut Kiyosaki, bitcoin adalah salah satu aset perlindungan ketika ekonomi tidak stabil. Di masa krisis, dia lebih memilih aset alternatif dibandingkan mata uang fiat.
Dalam pandangannya, momentum Bitcoin saat ini adalah peluang yang perlu dimanfaatkan oleh banyak orang.