POSKOTA.CO.ID – Persib Bandung memiliki agenda yang padat pada September-Oktober 2024, karena harus bermain di 2 kompetisi, yakni BRI Liga 1 dan juga AFC Champions League Two.
Jika menggabungkan jadwal dua kompetisi tersebut, Maung Bandung harus main 6 kali dalam jeda waktu 22 Hari. Menurut Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, hal tersebut tidak wajar.
Melihat anak asuhnya harus berjuang ekstra keras, sebenarnya dirinya sudah coba untuk mengajukan protes dan banding, tapi semuanya berakhir sia-sia.
Selain di Liga 1 Indonesia 2024/2025, Marc Klok dkk juga akan bertanding di AFC Champions League Two 2024/2025 untuk mewakili Indonesia di kompetisi internasional Asia.
Jika melihat sesuai jadwal, setelah menghadapi PSM Makassar pada Rabu 11 September 2024 saja, Persib memiliki lima pertandingan yang harus dijalani dalam rentang waktu yang cukup singkat, yakni:
- Melawan PSIS Semarang pada 15 September,
- Melawan Port FC pada 19 September,
- Melawan Persija Jakarta pada 23 September,
- Melawan Madura United pada 28 September, dan
- Melawan Zhejiang pada 3 Oktober.
Menurut Bojan Hodak, jadwal ini tidak masuk akal. Melalui manajemen, dia telah mencoba mengajukan banding kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1.
"Kami akan bermain enam pertandingan dalam 22 hari. Ini tidak normal. Kami sudah mengajukan liga untuk mengubah jadwal, tapi mereka tidak mau (mengubahnya)," keluhnya.
Mantan pelatih Johor Darul Ta'zim itu memahami bahwa PT LIB telah menyusun jadwal yang telah disesuaikan dengan aturan FIFA, yakni mengizinkan tim untuk bisa bermain setiap tiga hari.
Tapi, menurutnya hal tersebut tak bisa dilakukan oleh Persib Bandu dan juga tim-tim yang ada di Indonesia pada umumnya.
"Mungkin mereka tidak mengerti dengan apa yang akan kami lakukan. Memang mereka mengikuti aturan FIFA bahwa tim bisa bermain setiap tiga hari, tapi itu bisa membuat kami mati," ujar Hodak.
Pertimbangan Bojan Hodak
Menurutnya, jeda antarpertandingan terlalu singkat. Apalagi jika harus bepergian untuk melakoni laga tandang.