Pilkada serentak baru akan digelar 27 November 2024 alias dua bulan lagi, tetapi aspirasi arah dukungan mulai menggeliat. Termasuk yang tidak memberikan dukungan kepada calon yang ada.
Geliat ini dapat terlihat, di antaranya mencuatnya komen dan dukungan melalui dunia maya.
“Lantas bagaimana dengan realitas yang ada?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Jawabnya masih meraba-raba. Meski sudah banyak pemilih yang telah menentukan sikapnya, tetapi sikap tersebut belum menjadi jaminan,” kata Yudi.
“Iya sih, sikap bisa berubah tiba- tiba, termasuk mereka yang katanya akan mencoblos semua calon yang ada,” kata Heri.
“Bukankah kalau mencoblos semua calon yang ada di kotak suara, dianggap suaranya tidak sah?” kata Yudi.
“Aturannya begitu. Mencoblos di garis pemisah, di luar kotak, mencoblos semua calon yang terdapat dalam kotak suara, dianggap tidak sah alias kertas suara tidak dihitung,” kata mas Bro.
“Karenanya coblos di tengah gambar dan tulisan kolom pasangan calon. Dan, coblosnya sampai tembus, jangan setengah-setengah biar nggak dianggap setengah hati,” kata Heri.
“Kalau nggak nyoblos gimana?,” tanya Yudi.
“Rugi lah. Sudah dikasih kesempatan nyoblos, malah nggak nyoblos. Diberi kesempatan untuk memilih, malah menolak,” kata mas Bro.
“Itu tergolong golput, tidak memberikan hak suaranya untuk memilih calon kepala daerahnya,” kata Heri.
“Karena nggak ada yang sesuai selera, maka tidak memilih,” kata Yudi.
“Nggak boleh ego. Pilihkan yang terbaik dari yang ada. Kalau semuanya dianggap buruk, pilihlah yang buruknya sedikit,” kata Heri.
“Kalau semuanya baik gimana, apa pilih semuanya,” tanya Ayu Bahari, pedagang warteg ikut nimbrung.
“Ya harus pilih satu saja. Ibarat punya tiga pacar apa mau dipacari semuanya. Apa mau? Diduakan aja nggak mau, apalagi ditigakan,” kata Heri.
“Lagi pula kalau pilih pacar semuanya, tanda tak punya pilihan,” tambah Yudi
“Loh kok larinya ke sana sih, soal pacaran,” kata Ayu sembari mengumbar senyum.
“Yang punya pengalaman pribadi, mengumbar senyum,” sindir Yudi.
“Nggak apa mengumbar senyum, ketimbang mengumbar janji-janji, pada akhirnya nggak satu pun terealisasi,” urai mas Bro. (Joko Lestari).
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.