Diduga Sebarkan Hoax Soal Kematian Peserta PPDS Undip, Menkes dan Dirjen Yankes Dilaporkan ke Polisi

Kamis 12 Sep 2024, 10:02 WIB
Perkumpulan Dokter laporkan Menkes dan Dirjen Yankes ke Bareskrim. (PMJ News)

Perkumpulan Dokter laporkan Menkes dan Dirjen Yankes ke Bareskrim. (PMJ News)

POSKOTA.CO.ID - Dirjen Yankes, dr. Azhar Jaya, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dilaporkan ke polisi atas dugaan hoax soal kasus kematian peserta PPDS Undip.

Hal tersebut dilaporkan oleh Komite Solidaritas Profesi (Perkumpulan para dokter).

Mereka menilai bahwa Dirjen Yankes dan Menkes Budi Gunadi Sadikin telah menyebarkan informasi bohong perihal kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip), ke Bareskrim Polri.

Perwakilan Komite Solidaritas Profesi, M Nasser, mengatakan keduanya dilaporkan terkait dugaan penyebaran berita bohong sebagaimana dalam Pasal 45A UU ITE.

Nasser pun mengatakan bahwa pihaknya melaporkan Dirjen Yankes dan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Bareskrim Polri terkait dugaan kasus tersebut.

"Kami dari Komite Solidaritas Profesi, kami memang datang hari ini ke Bareskrim untuk melaporkan pejabat Kementerian Kesehatan atas penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran," kata Nasser kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 11 September 2024.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Dirjen Yankes dan Menkes telah menyebarkan informasi hoax.

"Hoax, betul. Kita menyesalkan karena tingkat derajat seorang menteri memuat berita-berita bohong, menyiarkan berita bohong, itu kita sesalkan. Ini kan soal kualitas dari pada pejabat publik," tambahnya.

Nasser menilai pernyataan dari pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal meninggalnya mahasiswi tersebut karena bunuh diri merupakan kewenangan pihak kepolisian.

"Bunuh diri itu adalah kematian tidak wajar dan bunuh diri itu menjadi kapasitas, menjadi kewenangan dari institusi kepolisian. 

Kewenangan dari orang-orang lain yang tidak memiliki cukup kewenangan untuk melakukan proses itu," katanya.

Berita Terkait
News Update