Cawagub Jakarta Kun Wardana Sebut Pemerintah Perlu Kaji Ulang Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Kamis 12 Sep 2024, 17:26 WIB
Cawagub DKI Jakarta independen, Kun Wardana Abyoto saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan pada Rabu, 11 September 2024. (Poskota/Pandi Ramedhan)

Cawagub DKI Jakarta independen, Kun Wardana Abyoto saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan pada Rabu, 11 September 2024. (Poskota/Pandi Ramedhan)

POSKOTA.CO.ID - Calon wakil Gubernur Jakarta jalur independen, Kun Wardana Abyoto menyampaikan, pemerintah perlu mengkaji ulang penyebaran nyamuk Wolbachia. Menurutnya, nyamuk Wolbachia punya potensi dampak negatif pada masyarakat.

"Kita mengharapkan ini bisa dikaji lagi, dengan lebih seksama, karena apa, karena ini banyak masyarakat luas. Berpotensi masalah kalau ternyata ini bisa menimbulkan efek negatif," kata Kun kepada wartawan, Kamis, 12 September 2024.

Kun juga menyebut kajian atau penelitan tentang nyamuk jenis Wolbachia terlalu cepat. Menurut dia penelitian tentang nyamuk Wolbachia membutuhkan proses yang panjang.

Ia bahkan mempertanyakan apakah analisis dampak lingkungan (amdal) soal penelitian nyamuk Wolbachia ini sudah diperhatikan.

"Bagaimana efek terhadap lingkungan? Apa sudah ada amdal? Begitu ada perubahan terjadi, kan enggak bisa di-undo begitu saja, enggak bisa dibalik. Kita waktu itu memiliki berbagai data yang ada di negara lain, nyamuk wolbachia, yang memberikan efek negatif," jelas Kun.

"Karena ini banyak masyarakat luas, berpotensi masalah kalau ternyata ini bisa menimbulkan efek negatif. Yang jelas, ini perlu kajian lebih lanjut lagi, butuh kehati-hatian," ucapnya.

September 2024 ini, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat rencananya mulai menyebar nyamuk Wolbachia sebagai langkah penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Kembangan.

Adapun nyamuk Wolbachia adalah nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia di tubuhnya. Perkawinan nyamuk Wolbachia dengan Aedes Aegypti diyakini dapat menghentikan virus dengue dalam tubuh Aedes Aegypti sehingga keturunannya tidak mengandung virus dengue. (Pandi)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

News Update