Langkah-langkah dasar dapat mencakup mematuhi waktu tidur yang teratur dan menghindari zat-zat seperti alkohol yang dapat memengaruhi tidur serta kognisi.
Untuk orang dengan Hipersomnia sekunder, menargetkan kondisi kesehatan yang mendasari adalah tujuan utama.
Namun, orang dengan Hipersomnia primer mungkin merasa lega dengan mengikuti rencana perawatan yang sama seperti untuk narkolepsi.
Meskipun Hipersomnia tidak secara langsung terkait dengan risiko kesehatan yang merugikan seperti hipertensi atau diabetes seperti insomnia kronis, hipersomnia tetap berpotensi melemahkan.
Pasalnya, seseorang yang mengalami kantuk berlebihan secara terus-menerus akan mengalami gangguan kognitif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi disarankan agar dapat memanage waktu istirahat yang cukup, terutama bagi ornag yang sibuk berkegiatan.
Akan tetapi, jika sudah merasakan tanda-tanda kantuk berlebih, sebagikan segera berkonsultasi dengan ahlinya.
Hal ini mungkin perlu dibicarakan secara detail agar kendala yang dihadapi dapat segera teratasi. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.