Temuan ini menunjukkan bahwa berhenti merokok-atau tidak pernah memulainya sama sekali dapat menjadi langkah yang paling penting dalam menjaga fungsi otak seiring bertambahnya usia.
"Temuan kami menunjukkan bahwa di antara perilaku sehat yang kami teliti, tidak merokok mungkin merupakan salah satu yang paling penting dalam hal menjaga fungsi kognitif," kata Dr Mikaela Bloomberg dari University College London diikutip Study Finds.
Sedangkan bagi orang yang terbiasa merokok atau sudah memasuki fase kecanduan resiko tersebut justru lebih tinggi.
"Bagi orang yang tidak dapat berhenti merokok, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa terlibat dalam perilaku sehat lainnya seperti olahraga teratur, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, dan aktif secara sosial dapat membantu mengimbangi efek kognitif yang merugikan dari merokok," sambungnya.
Temuan ini memiliki implikasi penting bagi individu dan upaya kesehatan masyarakat.
Para peneliti pun menyarankan agar berhenti merokok, atau bagi yang belum pernah untuk tidak mencobanya sama sekali.
Selain itu, bagi masyarakat yang bukan perokok juga diingatkan untuk menghindari asap rokok.
Pasalnya, selain demensia, kebiasaan merokok bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya. (*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.