Obrolan Warteg: Pantun Politik

Senin 02 Sep 2024, 07:03 WIB
Obrolan Warteg: Pantun Politik. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Pantun Politik. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Ada momen menarik ketika Ketum Gerindra yang juga presiden terpilih, Prabowo Subianto berpantun di hadapan para petinggi parpol, tak terkecuali Presiden Jokowi.

Pantun indah itu disampaikan Prabowo di sela pidato Rapimnas Gerindra, di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu malam (31/8/2024).

Bunyi pantunnya begini” Satu dua cempaka biru. Tiga empat dalam jambangan. Kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan,” yang disambut tawa riuh hadirin.

Pantun itu khusus ditujukan kepada Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dan Plt Ketum PPP,  Mardiono.

“Ternyata, politik tak bisa lepas dari pantun ya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Itu bisa disebut sebagai pantun politik, sindiran tetapi tidak menyakitkan, bahkan berakhir happy ending,” tambah Yudi.

“Bahkan, menurut saya pantun itu bisa menjadi strategi jitu dalam menjalin silaturahmi, mempererat kebersamaan. Kadang terselip ajakan berkoalisi, kalau pun ada sinyal penolakan , tetapi tidak menjadikan tersinggung,” kata mas Bro.

“Malah yang terjadi adalah canda dan tawa sehingga terlihat semakin akrab.. ,” kata Heri.

“Itu pula dalam adat budaya di berbagai daerah, sering ditampilkan pantun ketika bersilaturahmi, termasuk ketika meminang, bertemu besan dan sebagainya. Sesi budaya palang pintu misalnya,” kata Yudi.

“Pantas dalam menjalin silaturahmi, tak jarang petinggi parpol melantunkan pantun. Bahkan, dengan pantun dapat menghapus permusuhan masa lalu, jika sempat putus dapat terjalin kembali,” kata Heri.

“Ya, pantun yang dilantunkan Prabowo untuk mengingatkan teman lama. Toh sekarang PKB, PKS dan PPP telah kembali lagi sebagai teman. Sempat putus ketika pilpres, tetapi kini sudah bersama lagi masuk dalam KIM Plus,” kata mas Bro.

“Terlihat solid. Buktinya dalam pencalonan pilkada di beberapa daerah tidak berubah, misalnya di Jakarta dan Jatim,” ujar Heri.

“Padahal diprediksi sejumlah pihak akan pecah setelah keluar putusan MK soal syarat pencalonan kepala daerah yang membuka peluang banyak parpol dapat mengajukan sendiri pasangan cakada,” kata mas Bro.

“Mungkin sambung lagi lebih memiliki ikatan yang sangat kuat. Kawan lama bertemu kembali, tak ubahnya cinta lama bersemi kembali.Kalau dapat yang baru, sementara lupa yang lama, paling juga untuk sementara,” kata Heri.

“Setahu saya bukan hanya dapat kehangatan cinta, juga dapat yang lainnya, ada plusnya juga dong,” kata mas Bro. (Joko Lestari).

Berita Terkait

News Update