POSKOTA.CO.ID - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan sosial beras 10 kg yang kembali cair pada bulan September 2024.
Bansos tersebut merupakan program bantuan sosial yang telah diperpanjang hingga akhir tahun 2024.
Bantuan beras 10 kg diberikan kepada 22 juta KPM se-Indonesia setiap bulan. Jumlah KPM yang menerima bantuan sosial di setiap wilayah itu berbeda-beda.
Maka dari itu Anda harus mengecek jadwal dan lokasi penyaluran di masing-masing wilayah.
Syarat Penerima Bansos Beras 10 kg
Adapun syarat penerima bansos beras 10 kg, yaitu:
- Terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dikelola oleh Kementerian Sosial.
- Tidak menerima bantuan sejenis. KPM yang sudah menerima bantuan pangan lainnya tidak akan menerima bansos beras 10 kg.
- Hanya KPM yang memiliki KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) yang berhak menerima bantuan ini.
- Penerima akan melalui proses verifikasi dan validasi ulang untuk memastikan keakuratan data penerima.
Program bantuan ini sudah berjalan sejak Januari 2024 dan berlanjut di setiap bulan. Pada awalnya, program ini hanya berlaku hingga Juni 2024, namun kini diperpanjang hingga Desember 2024 karena anggaran yang mencukupi.
Pemberian bantuan beras ini diberikan untuk menjaga stabilitas pangan.
Khusus untuk lansia, ibu hamil, orang sakit dan disabilitas penerima bantuan bansos beras 10 kg ini diprioritaskan untuk diberikan pelayanan terlebih dahulu.
Cara Cek Penyaluran Bansos
Bagi KPM yang ingin mengecek penyaluran bansos ini, dapat melakukan cara berikut ini:
- Kunjungi website resmi Kementerian Sosial di cekbansos.kemensos.go.id lalu masukkan data diri untuk mengetahui status penerimaan.
- Download aplikasi Cek Bansos di HP Anda untuk memudahkan pengecekan status penerimaan.
- Hubungi kantor desa/kelurahan secara langsung untuk meminta informasi terkait status penerimaan bansos.
Dengan disalurkannya program bantuan sosial beras 10 kg ini, diharapkan dapat membantu mengurangi beban ekonomi bagi masyarakat miskin.
Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi keluarga dengan balita yang berisiko stunting.