Obrolan Warteg: Pemilih Hargai Kejujuran Cakada

Kamis 29 Agu 2024, 07:01 WIB
Obrolan Warteg: Pemilih Hargai Kejujuran Cakada. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Pemilih Hargai Kejujuran Cakada. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Ada sementara pendapat mengatakan elite sekarang ini sering melontarkan pernyataan indah untuk membius masyarakat. Acap menebar janji, tetapi tak sedikit sulit dipenuhi karena selain permasalahan yang begitu kompleks, tak jarang diintervensi beragam kepentingan.

“Yang namanya janji, apalagi janji politik itu wajar – wajar saja, apalagi jelang pemilihan umum,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Sebaiknya janji yang ditebar itu sesuai dengan kemampuan, jangan kelewat batas. Jangan asal masyarakat senang,” ujarYudi.

“Tetapi namanya janji itu isinya harus yang indah – indah. Yang baik – baik, kalau janji membawa keburukan ya nggak bakalan laku dong,” kata Heri.

“Karenanya jangan terbius oleh janji – janji manis. Cermati janjinya logis nggak. Kalau manis, tetapi tidak logis ya abaikan saja,” kata mas Bro.

“Kalau saya percaya, pemilih sekarang lebih cerdas menakar kemampuan calon kepala daerah dalam menyelesaikan masalah di daerahnya.,” kata Yudi.

“Jejak prestasi tidak bisa dipungkiri, meski ditutup – tutupi oleh lawan politiknya, kebenaran pada saatnya akan terungkap,” kata Heri.

“Ada pepatah mengatakan, becik ketitik, olo ketoro- yang baik akan kelihatan, yang buruk akan tampak, meski sudah disimpan sangat rapat,” kata Yudi.

“Saya setuju,  kesalahan tidak akan menjadi kebenaran walau berulang kali diumumkan. Sebaliknya, kebenaran tidak akan menjadi kesalahan walau tak seorang pun mengetahuinya,” kata mas Bro.

“Wah boleh juga pepatah kamu Bro,” puji Heri.

“Itu mengutip kata – kata bijak dari Mahatma Gandhi,” urai mas Bro.

“Memang kita harus bijak menyikapi situasi terkini, dinamika jelang pilkada. Jangan terbawa arus dengan janji manis, jangan terbuai  kata – kata indah penuh pesona atas janji yang diucapkan,” kata Heri.

“Para elite politik harus bijak juga menyikapi kritikan yang disampaikan berbagai kalangan. Anggap kritik itu untuk mengawal dirinya agar lebih fokus berjalan mencapai tujuan,” kata Yudi.

“Lebih bijak lagi, jika berani mengakui kesalahan, bukan membuka aib orang lain untuk menutupi keburukan diri sendiri,” kata  mas Bro.

“Adakah kandidat calon kepala daerah (cakada) yang berani mengungkap fakta seperti itu?,” kata Heri.

“Ya, ini tantangan jika ingin menang. Ingat pemilih akan menghargai kejujuran,” urai mas Bro. (Joko Lestari).

Berita Terkait
News Update