Obrolan Warteg: Cuaca Memanas, Politik Mendingin

Senin 26 Agu 2024, 07:03 WIB
Obrolan Warteg: Cuaca Memanas, Politik Mendingin. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg: Cuaca Memanas, Politik Mendingin. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Kemeriahan peringatan HUT ke-79 RI masih terasa hingga akhir pekan kemarin. Panggung hiburan sebagai puncak acara peringatan masih dijumpai di sejumlah tempat, Sabtu, 24 Agustus 2024, malam, mulai dari perkampungan elite hingga ekonomi sulit.

Warga berdendang, berjoget ria penuh kegembiraan, setidaknya sejenak melepaskan diri dari hiruk pikuk politik jelang pilkada.

“Kita berharap ceria bersama juga terwujud dalam penyelenggaraan pilkada serentak,” ujar Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Setuju. Ibarat sebuah pesta, pilkada yang disebut juga sebagai pesta demokrasi ini membawa kebahagian bersama, bukan kesedihan karena timbulnya  permusuhan,” kata Yudi.

“Yang lebih penting lagi, kita sebagai warga tak perlu ikut-ikutan, jika mencuat konflik politik,” kata mas Bro.

“Penyelenggaraan pilkada sudah ada yang ngurus, pencalonan kepala daerah sudah diatur oleh masing – masing parpol, kita sebagai warga tinggal menunggu siapa calonnya,” kata Heri .

“Setuju, kita tunggu siapa calon kepala daerah yang didaftarkan. Sebagai warga tak perlu protes, sekalipun tak sesuai ekspektasi,” kata Yudi.

“Iya juga, kalau pun protes tak akan mengubah keputusan karena kewenangan mengajukan calon kepala daerah ada di tangan parpol,” ujar Heri.

“Betul juga, apalagi dengan keputusan MK yang baru, semakin banyak parpol berpeluang mengajukan pasangan untuk ikut kontestasi, tanpa harus berkoalisi sehingga memungkinkan banyak calon alternatif,” kata mas Bro.

“Tetapi semakin banyak calon , semakin banyak pertimbangan, apalagi calonnya semuanya mengena di hati,” ujar Yudi.

“Nggak usah bingung, pilih yang terbaik dari yang baik. Kalau nggak ada yang baik, pilih yang agak baik dari yang kurang baik,” kata Heri.

“Ingat, terbaik menurut kalian, belum tentu terbaik menurut diriku,” ujar Yudi.

“Itulah bedanya pilihan. Yang terpenting jangan sampai kita berantem hanya gara – gara beda calon, beda pilihan,,” kata Heri.

“Tetapi kelihatannya situasi semakin adem setelah semua yang terlibat dalam penyelenggaraan pilkada sepakat syarat pencalonan kepala daerah menggunakan keputusan MK,” kata mas Bro.

“Semoga di tengah cuaca yang memanas, suhu politik mendingin, kian sejuk, sesejuk embun di pagi hari,” kata Heri yang dijawab sohibnya, “Kayak syair lagu aja.”  (Joko Lestari).

Berita Terkait
News Update