Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam rangka memperingati HUT ke -79 RI. Tak hanya upacara bendera, aneka lomba kreatif digelar yang melibatkan anak balita hingga lansia. Kini, lomba menangis pun sudah ditampilkan oleh ibu-ibu yang membuat kemeriahan kian terasa.
Ada juga salah satu regu peserta upacara bendera HUT ke-79 RI, di RW 012 Kelurahan Kali Baru, Kota Bekasi, tampil beda.
Peserta upacara RT 06 yang dipimpin ketua RT, Mas Paino, mengenakan kostum membuat hadirin tersenyum. Peserta pria mengenakan sarung, kemeja warna putih dan peci hitam.
Sementara ibu-ibunya menggunakan baju gamis warna putih, hijab merah.
Masing-masing peserta menenteng plastik merah berisi berkat (dalam bahasa Jawa, berkat itu makanan yang dibawa pulang sehabis kenduri).
Sambil memasuki lapangan upacara, peserta mengumandangkan yel-yel,” Yang penting dapat berkat, yang penting dapat berkat.”
“Boleh juga tuh, kreatif,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Tetapi berkat memiliki banyak makna. Dalam bahasa Indonesia, berkat bisa berarti karunia Tuhan yang membawa kebaikan bagi manusia. Bisa juga diartikan sebagai doa restu dan pengaruh baik dari orang suci,” kata Yudi.
“Semoga mereka yang mengikuti upacara bendera, masyarakat yang memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, mendapatkan kebaikan, bukan hanya sekarang, juga di masa mendatang,” kata Heri.
“Aamiin,” jawab mas Bro.
“Tumben cepat merespons, karena kemarin ikut upacara bendera ya,” kata Heri.
“Bukan karena saya juga ikut upacara bendera dan lomba. Tetapi mengamini doa itu baik, kecuali doanya jelek, jangan diamini,” kata mas Bro.
“Terserah apa kata kamu. Yang jelas kata berkat itu masih terkait pula dengan kemerdekaan,” kata Heri.
“Loh kok bisa,” kata Yudi.
“Coba buka handphone kalian, browsing isi Pembukaan UUD 1945,” kata Heri.
“Oh benar juga. Pada alinea III tertulis: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya,” kata Yudi.
“Yang diperlukan sekarang bagaimana mengisi kemerdekaan agar dapat memberi banyak manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara, bagi lingkungan kita, bagi orang lain,” kata mas Bro.
“Belum juga bisa memberi manfaat bagi orang, setidaknya bermanfaat bagi diri kita sendiri,” kata Heri. (Joko Lestari).