Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) ditemukan meninggal dengan dugaan bunuh diri.
Laporan menunjukkan bahwa selama masa studinya, ia mengalami perundungan yang mungkin menjadi faktor utama di balik keputusan tragis tersebut.
Pada akhirnya, kritik dari kedua publik figur ini memicu perdebatan di kalangan penonton dan penggemar film.
Banyak yang mendukung pendapat Anwar dan Prakasa, berargumen bahwa film yang mengangkat kisah tragis harus dilakukan dengan penuh pertimbangan etis dan menghormati mereka yang terlibat.
Di sisi lain, beberapa pihak mempertanyakan batasan antara kreativitas seni dan etika, serta apakah seharusnya ada regulasi yang lebih ketat dalam produksi film yang berbasis pada peristiwa nyata.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.