Viral Dugaan Pencatutan NIK KTP untuk Dukung Dharma Pongrekun di Pilgub Jakarta, DEEP: Jika Terbukti Bisa Dikenakan Sanksi Pidana dan Pembatalan Calon

Jumat 16 Agu 2024, 15:19 WIB
Ilustrasi. Viral dugaan pencatutan NIK KTP untuk dukung pasangan calon independen Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. (Poskota/Rinrin Rindawati)

Ilustrasi. Viral dugaan pencatutan NIK KTP untuk dukung pasangan calon independen Pilgub Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. (Poskota/Rinrin Rindawati)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beredar kabar viral bahwa ada dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan atau NIK KTP untuk dukung pasangan calon independen Pemilihan Gubernur (Pilgub Jakarta), Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.

Kasus dugaan pencatutan NIK KTP tersebut terjadi pada sejulah warga DKI Jakarta baru-baru ini.

Bahkan eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Aulia Postiera juga dikabarkan menajdi salah satu korban dugaan pencatutan NIK KTP tersebut.

Tak sedikit warga DKI Jakarta yang menyayangkan djika hal tersebut benar terjadi, karena dinilai sebagai kecurangan.

Selain itu, banyak juga warga DKI Jkarta yang penasaran apakah NIK KTP mereka juga menjadi salah satu korban dalan dugaan pencatutan ini atau tidak.

Hal igtu juga disoroti oleh Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nurhayati.

Neni Nurhayati mengatakan bahwa kasus dugaan pencatutan NIK KTP atau nama bukan hanya terjadi di wilayah DKI Jakarta. 

Kasus serupa, lanjutnya, juga terjadi di daerah lain yang ada calon independennya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada.

Ia pun menegaskan bahwa tidak ada yang benar-benar bersih 100 persen dukungan.

"Di tempat apapun yang terdapat calon perseorangannya memang tidak ada yang benar-benar bersih 100 persen dukungan. Kalau tidak dicatut ada banyak yang ganda," kata Neni Nurhayati dalam keterangannya, Jumat 16 Agustus 2024.

Menurutnya, pihak DEEP sudah mendapatkan sejumlah kasus pencatutan nama yang diadukan masyarakat melalui kanal Posko Pengaduan. 

Berita Terkait
News Update