JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 490 kejadian kebakaran sejak 1 Januari-14 Agustus 2024.
"Total 490 kejadian kebakaran," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan, Jumat, 16 Agustus 2024.
Dari total kasus tersebut, penyebab kebakaran beragam. Namun yang paling domiman yaitu karena korsleting listrik.
"Korsleting listrik 332 kejadian, pembakaran sampah 10 kejadian, lilin 1 kejadian, lain-lain 12 kejadian," jelas Isnawa.
Peristiwa kebakaran yang terjadi itu sedikitnya menewaskan 18 orang, luka berat 21 orang, dan luka ringan 133 orang.
Kebakaran juga menyebabkan ratusan sarana terdampak seperti rumah, bangunan semi permanan, ruko, kendaraan, dan yang lainnya.
"Terdampak 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan, 46 lain-lain," pungkaa Isnawa.
Korsleting Listrik Jadi Penyebab Kebakaran Paling Dominan
Isnawa mengatakan korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran yang paling dominan.
Hal ini dikarenakan pemakaian instalasi listrik yang sudah lama, khususnya di permukiman padat penduduk.
"Salah satu yang kita temui karena arus pendek, setelah kita pelajari jadi instalasi listrik terutama pemukiman padat, itu kan usia kabel maksimal 20 tahun," ucapnya.