Dokter Muda Tewas Diduga Bunuh Diri, Kemenkes Hentikan PPDS Anestesi Undip di RSUP Kariadi Semarang

Rabu 14 Agu 2024, 23:16 WIB
Ilustrasi seorang dokter muda tewas diduga bunuh diri. (Pixabay.com/soumen82hazra)

Ilustrasi seorang dokter muda tewas diduga bunuh diri. (Pixabay.com/soumen82hazra)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Viral di media sosial, seorang dokter muda RSUP dr. Kariadi Tegal, Kota Semarang tewas diduga bunuh diri di kamar kos.

Dalam cuitan X @bambangsuling11, dokter berinisial ARL (30) diduga tak kuat menjadi korban perundungan selama Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

"Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang," tulis cuitan akun X @bambangsuling11 pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Akun itu menyebut, ARL mengakhiri hidupnya dengan cara menyuntikan obat penenang ke tubuhnya sendiri. Obat tersebut hanya bisa didapat dokter spesialis anestesi.

Sementara jasad korban ditemukan di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. Polisi menyebut, wajah korban tampak kebiruan.

"Pihak PPDS Anestesi Undip berusaha menutupi dengan menyebut korban sering menyuntikkan obat itu ke tubuhnya karena sakit saraf kejepit," klaim akun itu.

Atas kasus dugaan perundungan peserta PPDS Anestasi yang berujung bunuh diri, Dirjen Pelayanan Kesehatan pada Kemenkes, dr. Azhar Jaya melayangkan surat.

"Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro," tulis Azhar.

Surat tersebut berisi perintah pemberhentian sementara PPDS Anestesi Undip di RSUP dr. Kariadi. Perintah pemberhentian berlaku tertanggal 14 Agustus 2024.

"Maka disampaikan kepada saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP," lanjutnya.

Kontak Bantuan

Berita Terkait
News Update