Begini Pengakuan Korban Kerbakaran Manggarai, Jakarta Selatan, di Tempat Pengungsian

Rabu 14 Agu 2024, 03:50 WIB
Korban pengungsian Manggarai tidur di aula masjid hanya berukuran sekitar 3 x 3 meter yang sumpek dan panas. (Angga)

Korban pengungsian Manggarai tidur di aula masjid hanya berukuran sekitar 3 x 3 meter yang sumpek dan panas. (Angga)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Musibah kebakaran yang melanda 100 rumah, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi 3000 warga terdampak, di Manggarai, Jakarta Selatan, pada Selasa, 13 Agustus 2024 (dini hari).

Satu diantara warga yang terdampak yakni keluarga Sri Supraptih (63) beserta 10 anggota keluarganya.

Mereka terpaksa harus mengungsi di salah satu ruangan Masjid Nurul Iman Assyubbani RT 05 RW 12, Jalan Dr Sahardjo, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa 13 Agustus 2024 malam.

Sama seperti korban lainnya, Sri mengaku jika dia bersama keluarganya  tidak bisa beristirahat dengan tenang di ruangan berukuran 3x3 meter tersebut.

Kendati demikian, wanita asal Yogyakarta ini merasa beruntung masih bisa selamat bersama suami, anak, cucu, dan buyut dari musibah tersebut.

"Saat kejadian kebakaran diketahui pukul 02.00 WIB semalam tidak menyangka api dapat merembet meski jaraknya agak jauh membakar dua rumahnya hingga habis menjadi abu," ujar Sri kepada Poskota, Selasa, 13 Agustus 2024 malam.

Diceritakan Sri, pada saat kejadian, dia dan keluarganya tidak sempat menyelamatkan harta benda yang mereka miliki.

"Namanya lagi musibah tidak ada satu barang pun yang bisa diselamatkan. Hanya yang dipikirkan dapat menyelamatkan diri dan yang dapat dibawa juga pakaian yang dikenakan pada badan saja. Semuanya sudah hangus menjadi abu," katanya.

Dari musibah ini, Nenek Sri berharap paling tidak kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan dirinya juga para korban kebakaran lainnya untuk dapat memberikan bantuan secepatnya.

"Bantuan saat ini yang paling mendesak dan dibutuhkan adalah sandang pangan dan kebutuhan pokok bagi para korban dapat terpenuhi. Juga dapat membantu membangun rumah untuk tempat tinggal," pungkasnya.

Selain itu juga dari kebakaran ini cucunya tidak sekolah dulu lantaran pakaian dan seragam sekolah  tidak bisa diselamatkan.

"Termasuk peralatan sekolah dan baju seragamnya semua terbakar tidak dapat diselamatkan kepunyaan cucu. Sehingga untuk sementara libur tidak sekolah dulu," pungkasnya.

Diberikan Tempat Mengungsi

Marbot Masjid Nurul Iman Assyubbani, Yudi Hamdi (57) mengatakan pengurus masjid dengan inisiatif memberikan tempat sebagai tempat pengungsian para korban kebakaran untuk warga RW 12.

"Untuk tempat para pengungsi korban kebakaran kita sediakan ada di Lantai 1, 2, 3, dan Aula Masjid. Khusus bapak-bapak ditempatkan pada lantai 1. Sedangkan lantai 2 dan 3 campur dengan keluarga," tambahnya.

Dikatakan Yudi, saat ini kebutuhan yang paling mendesak bagi para korban kebakaran adalah susu bayi, pampers.

"Untuk bantuan makanan dan minuman sudah dapat dari pemerintah. Alas tidur karpet juga sudah kita sediakan. Hanya saat ini keperluan mendesak adalah susu dan pamper untuk anak usia dibawah 2 tahun yang ada di masjid," tutupnya. (Angga)

Berita Terkait
News Update