Pengamat Politik Sebut Wacana PDIP dan Anies Baswedan Kerja Sama di Pilkada Jakarta Sulit Terwujud

Minggu 11 Agu 2024, 18:35 WIB
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Poskota/Pandi)

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik, Ujang Komaruddin menyakini jika wacana PDIP dan Anies Baswedan bekerja sama di Pilkada Jakarta akan sulit terwujud.

Pasalnya, PDIP tidak punya kursi cukup untuk mengantarkan Anies berlayar kembali menjadi orang nomor wahid di DKI Jakarta.

"Seandainya jika PDIP mengusung Anies kan kursinya kurang dan berat sehingga tidak bisa berlayar," kata Ujang kepada wartawan dikutip Minggu 11 Agustus 2024.

Ujang menilai sah-sah saja jika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pesan kalau partainya membuka peluang Anies maju.

Namun sekali lagi, kata dia, PDIP harus belajar dari PKS yang punya kursi terbanyak di Jakarta namun berat maju sendiri.

"Apa (yang) disampaikan Hasto soal Anies sah saja. Kan realitanya sekarang PDIP kekurangan kursi dan PKS saja punya kursi banyak tak bisa sendirian, ujarnya.

Diketahui, bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terancam tidak mendapatkan tiket untuk bisa lolos menjadi cagub Jakarta di Pilgub DKI 2024.

Pasalnya, partai pengusung seperti PKS, NasDem, dan PKB disinyalir akan merapat ke koalisi indonesia maju (KIM) plus.

KIM merupakan gabungan parpol pengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 di antaranya terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, PAN, Prima, Garuda, hingga Partai Gelora.

Koalisi KIM dengan parpol lain di Pilkada DKI, dan Pulau Jawa nantinya akan membentuk kekuatan baru yang disebut KIM Plus.

Sejumlah parpol yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan di Pilkada 2024 diantaranya NasDem, PKS, dan PKB, diisukan akan merapak ke KIM Plus. (Pandi)

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Hibah Politik

Rabu 14 Agu 2024, 07:04 WIB
undefined
News Update