Pengamat Beberkan Alasan PKB NasDem hingga PKS Enggan Dukung Anies di Pilkada Jakarta

Sabtu 10 Agu 2024, 18:17 WIB
Anies Baswedan. (Poskota/Pandi)

Anies Baswedan. (Poskota/Pandi)

TANGERENG, POSKOTA.CO.ID - Komunikolog Politik Universitas Dian Nusantara (Undira), Tamil Selvan, menilai partai-partai politik pada momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini lebih mengedepankan kaderisasi dibandingkan tokoh yang punya popularitas dan elektabilitas.

Pasalnya, saat ini aktor-aktor politik yang memiliki popularitas tinggi tidak berani memutuskan untuk menjadi anggota partai politik dan pada akhirnya akan tertinggal oleh mekanisme politik hari ini. Salah satunya Anies Baswedan.

"Contohnya seperti Anies Baswedan. Walaupun Anies memiliki popularitas bahkan elektabilitas yang sudah teruji cukup tinggi di DKI Jakarta, tapi mekanisme kepartaian belum tentu bisa mendukung dia," katanya, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Menurut Tamil, hal tersebut terjadi lantaran gaya dan cara berpolitik Anies Baswedan itu tidak disukai banyak kalangan, khususnya simpatisan Presiden RI Joko Widodo dan pendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran.

"Apa yang dulu disampaikan Anies Baswedan saat debat Pilpres lalu, tentu sangat mengecewakan pendukung Paslon 02. Ini saya kira memang ketidakdewasaan seorang Anies Baswedan," katanya.

"Tapi kita bisa mewajarkan itu. Tentu berbeda aktor politik yang lahir secara konvensional dan aktor politik yang lahir atas memang gemblengan dan kaderisasi berjenjang dalam partai politik kalau kita bicara DKI," ungkapnya. 

Tamil melanjutkan, hal tersebut tentu menjadi pertimbangan bagi partai politik yang pada awalnya ingin memajukan Anies Baswedan. Partai politik yang dulu mendukung mulai berpikir dan mengkaji ulang.

Karena belum tentu kemenangan Anies di DKI Jakarta ini sebanding dengan pengaruh politik di tingkat nasional selama 5 tahun.

"Artinya bisa jadi, partai politik seperti PKS, Nasdem dan PKB akan terkucilkan dalam konteks perpolitikan nasional selama 5 tahun. Tentu ini akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi partai politik yang tingkat nasional yang memiliki kader di seluruh Indonesia," jelasnya.

Untuk itu, Tamil kembali menekankan bahwa politik yang terjadi saat ini tidak lagi mementingkan orang-orang di luar kepartaian meski punya popularitas yang tinggi.

Menurut dia, politik saat ini lebih mementingkan bagaimana meningkatkan atau menempatkan kader-kadernya pada posisi-posisi strategis agar kebijakan-kebijakan di tingkat yang lebih tinggi itu bisa berjalan holistik bisa berjalan sistematis bisa berjalan simultan sampai kepada akar rumput.

Berita Terkait
News Update