TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin menyebut siswa-siswi tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) antusias mengikuti uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kegiatan tersebut merupakan Program Unggulan Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam tinjauannya, Nurdin melihat anak-anak SD dan SMP yang menjadi sasaran program uji coba sangatlah antusias dengan makanan yang telah disiapkan.
"Secara umum anak-anak sangatlah antusias dengan makanan yang disajikan. Bahkan ada yang minta nambah. Namun, kita coba juga berikan pemahaman bahwa porsi yang disajikan sudah sesuai dengan saran dari ahli gizi, sehingga yang utama di sini adalah kecukupan dalam pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak-anak kita," katanya, Rabu, 7 Agustus 2024.
Menurut Nurdin, program uji coba MBG tersebut, juga merupakan sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi tumbuh kembang mereka.
"Termasuk ada beberapa yang tidak doyan sayur juga kita berikan pengertian. Dan kita minta untuk mencoba dan ternyata setelah dicoba untuk makan sayur mereka akhirnya doyan juga. Karena mungkin kebiasaan tidak pernah makan sayur," ungkapnya.
Nurdin berharap, melalui program MBG di sekolah ini siswa-siswi yang merupakan generasi emas Bangsa Indonesia ini akan jadi terbiasa untuk makan-makanan yang bergizi seimbang.
"Dan kami juga menerima aspirasi dari anak-anak agar ke depannya kualitas sajian MBG kita semakin baik. Di mana kita telah menyiapkan lima menu pilihan yang bisa dipilih oleh masing-masing sekolah. Agar anak-anaknya tidak bosan dan juga sebagai upaya kita untuk mendiversifikasikan makan yang disajikan," harapnya.
Lanjut Nurdin, pigaknya sepenuhnya akan mendukung pelaksanaan uji coba MBG ini dan siap menjadi role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kami ingin mensimulasikan bagaimana kebijakan ini bisa dijalankan di Kota Tangerang dengan memanfaatkan tata kelola yang ada. Mulai dari pemberdayaan UMKM-nya, kemudian keterlibatan sekolahnya, bahwa hal ini bisa dijalankan seperti apa adanya," katanya.
Alhasil, kata dia, melihat penganggaran yang existing ada ini adalah melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) yang di dalamnya itu sudah ada komponen makan dan minum sehingga tidak mengurangi alokasi untuk operasional sekolah yang ada.