JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lurah Cililitan, Sukarya mengaku ditegur oleh Walikota Jakarta Timur, Anwar, lantaran buntut kejadian viral penutupan akses jalan di depan rumah warga di RT 09 RW 09, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Ya itu, akhirnya ramai itu, beritanya viral. Saya juga ditegur sama Pak Wali, segala macam," kata Sukarya kepada wartawan, Selasa 6 Agustus 2024.
Menurut Sukarya, kasus penutupan akses jalan di gang pemukiman warga itu telah dilakukan mediasi beberapa kali, hanya saja belum menemui titik terang.
"Saya itu sudah kurang apa? 4 kali rapat kan banyak. Kamu sekali saya cuekin, ya bolehlah saya dianggap Lurah yang arogan," tukasnya.
Menurut dia, pihaknya tidak bisa melarang pemilik lahan yang memang ingin menutup akses jalan tersebut. Namun mediasi dipastikan terus dilakukan.
Hanya saja, empat kali mediasi yang dilakukan gagal. Hingga akhirnya akses jalan tersebut ditutup seluruhnya oleh pemilik.
"Walaupun ada unsur kemanusiaan disitu, tapi kan kalau dilihat dari cerita awal, itu kan ada jalan sebelumnya sebenarnya, ya itu bisa difungsikan," ucapnya.
Sebelumnya, Akses jalan keluar rumah di Gang Jati RT 09 RW 09, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, ditutup warga.
Dalam video viral tampak seorang pria tengah menutup akses jalan untuk lalu lalang warga di sana.
Adapun penutupan dilakukan dengan cara memblokade dengan menggunakan semacam batu blok.
Seorang warga, Puji Rahayu (49) mengeluhkan penutupan akses jalan tersebut. Ia pun melaporkan hal itu ke ketua RT setempat.
"Karena dia lapor ke sini, ya mau nggak mau saya butuh akses dong? Karena ada lansia yang stroke. Kalau butuh kursi roda dan butuh apa, bagaimana? Saya kan cuma bilang, dulu sama almarhum bapak saya, paling tidak satu keranda," kata Puji kepada wartawan, Senin 5 Agustus 2024.
Puji mengatakan penutupan akses jalan secara menyeluruh dilakukan sejak seminggu belakangan. Sebelumnya jalan ditutup hanya separuh.
Adapun penutupan jalan ini lantaran pihak pemilik lahan merasa tidak nyaman ketika hendak melintas menggunakan sepeda motor.
Pasalnya ketika pemilik hendak lewat, ia harus menggedor Puji karena kendaraannya menghalangi jalan di gang kecil tersebut.
Kasus ini pun telah berusaha di mediasi pihak Kelurahan. Hanya saja mediasi gagal dan pemilik bersikeras untuk menutup akses jalan tersebut.
"Kayaknya kemarin (mediasi) keempat deh. Saya sama Pak RW pertama, terus akhirnya dipanggil lagi, mungkin pribadi," kata dia.
"Kalau mediasi kan dipanggil perorangan dulu kan, maksudnya per keluarga, baru dimediasi," sambung Puji. (Pandi)