Obrolan Warteg:Politik Ala Warteg

Kamis 01 Agu 2024, 07:03 WIB
Obrolan Warteg:Politik Ala Warteg (Poskota/ Yudhi Himawan)

Obrolan Warteg:Politik Ala Warteg (Poskota/ Yudhi Himawan)

Beragam istilah komunikasi politik jelang pilkada kembali mencuat. Di Solo sejak pilpres lalu sudah dikenal istilah politik wedangan. Istilah komunikasi politik itu pun rakyat yang menciptakan berdasarkan skema pertemuan politik yang dilakukan sambil wedangan.

Sejumlah sumber menyebutkan, wedangan itu kata yang tak asing lagi bagi masyarakat Solo. Pertemuan non formal lebih berhasil guna, sudah teruji hasilnya.

“Di Yogyakarta dikenal angkringan, warung pinggir jalan yang menyediakan aneka minuman hangat seperti wedang uwuh, jahe, teh, kopi hingga makanan beserta lauk pauknya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibna, mas Bro dan Yudi.

“Betul, kalau di Yogya, angkringan sangat populer sebagai tempat nongkrong anak – anak remaja, dewasa hingga orang tua, dengan harga yang sangat terjangkau,” tambah Yudi.

“Sambil menikmati wedang uwuh berlama – lama, kita bisa lepas kangen atau sharing berbagai hal, termasuk ngomongin soal politik. Dulu ngomongin pilpres, caleg, kini pilkada,” kata mas Bro.

“Dulu politik wedangan ditandai pertemuan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka, jauh jelang pilpres. Kini, jelang pilkada juga mencuat politik wedangan bagi komunikasi antar parpol menyongsong pemilihan walikota Solo,” kata Heri.

“Iya , dengar – dengar calonnya sudah mengerucut,” tambah Yudi.

“Nah kalau di Jakarta, komunikasi politik wedangan jelang pilgub, apa kira – kira namanya?,” tanya Heri.

“Setahu saya, belum ada yang mencuat nama yang unik – unik karena pertemuan pertemuan politik banyak diselenggarakan di markas partai,”kata Yudi.

“Kita ciptakan istilah sendiri dari kita untuk kita,gimana,” kata Heri.

“Kalau merunut kepada wedangan atau angkringan, di Jakarta itu dikenal warteg. Bagaimana dengan politik ala warteg?,” kata Yudi.

“Itu sih maunya kalian yang biasa makan di warteg,” jawab Heri.

“Jangan salah, warteg di Jakarta sudah diakui membantu rakyat kecil. Ikut membantu perekonomian rakyat. Bukankah sebagai calon gubernur harus memperhatikan kebutuhan rakyat, utamanya rakyat kecil, kelas menengah bawah,” kata mas Bro.

“Iya juga, ujungnya memajukan Jakarta dan mensejahterakan segala lapisan masyarakat,” kata Heri. (Joko Lestari)

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Saling Memaafkan

Sabtu 03 Agu 2024, 05:29 WIB
undefined

News Update