BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Arfi Rafnialdi, dinilai memiliki potensi besar dalam kontestasi Pilwakot Bandung 2024 dari Partai Golkar.
Dari hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) periode 20-27 Juli 2024, pada posisi lima besar elektabilitas bakal calon Wali Kota Bandung 2024, elektabilitas Atalia Praratya sebesar 38,4 persen disusul Dandan Riza Wardana 12,1 persen, Muhammad Farhan 9,5 persen, Asep Mulyadi 8,7 persen, dan Arfi Rafnialdi 8,2 persen.
"Bakal Calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi, berpotensi besar untuk mendapat tiket mengikuti kontestasi Pilwalkot Bandung 2024 dari Partai Golkar," kata Pakar Politik Universitas Padjadjran (Unpad) Firman Manan.
Menurutnya, tiket tersebut bisa didapatkan Arfi Rafnialdi jika Atalia Praratya mundur dan memilih untuk menjadi anggota DPR RI setelah terpilih dalam Pileg 2024.
"Dia (Arfi), berpotensi menggantikan Atalia. Sekarang dia unggul dari bakal calon lainnya di Partai Golkar," kata Firman.
Firman menjelaskan Atalia Praratya memang tidak tergoyahkan berada dalam posisi puncak dalam setiap hasil survei yang dilakukan jelang Pilwalkot Bandung 2024 bahkan sejak satu tahun ke belakang.
"Arfi Rafnialdi yang menjadi representasi dari Partai Golkar mengingat hasil surveinya cenderung konsisten dan kerap masuk dalam posisi lima besar setiap hasil survei Pilwalkot Bandung.
"Jika Atalia tidak jadi maju, yang jadi penilaian selanjutnya pastinya adalah pertimbangan politik partai. Karena bagaimanapun, keputusan calon ada pada partai," tuturnya.
Selain itu, Arfi Rafnialdi dinilai lebih potensial untuk maju menggantikan Atalia karena pertimbangan koalisi dimana Partai Demokrat, PAN, dan PSI menyatakan telah memberikan rekomendasi kepada Arfi Rafnialdi sebagai Bakal Calon Wali Kota Bandung.
Dalam hal ini Arfi sudah mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan PAN selain Partai Golkar. Sementara Golkar tidak bisa maju sendiri dan Arfi ada modal itu," tandasnya.
Firman mengatakan, peta politik Pilwalkot Bandung dipastikan berubah jika Atalia lebih memilih menjadi anggota DPR RI dan mundur dari ajang Pilkada. Kontestasi Pilwalkot Bandung pun akan menjadi lebih kompetitif di antara tokoh-tokoh lainnya.