Warga di Lebak Geram Banyak Truk Muatan Pasir Kerap Parkir di Badan Jalan

Selasa 30 Jul 2024, 02:13 WIB
Puluhan warga di Lebak saat melakukan aksi demo di jalan raya. (Foto: Dok. Warga).

Puluhan warga di Lebak saat melakukan aksi demo di jalan raya. (Foto: Dok. Warga).

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Puluhan warga di Desa Margajaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, merasa geram dengan aktivitas truk pengangkut pasir, sehingga mengakibatkan jalan rusak dan licin di wilayah tersebut.

Atas kekesalannya, warga pun melakukan aksi damai dan memasang spanduk bertuliskan "Selamat datang di kawasan wisata jalan rusak, becek, licin dan berlumpur".

Salah seorang warga setempat, Wawat Hadiyawati mengungkapkan, aktivitas truk bermuatan pasir basah semakin meresahkan warga, bukan hanya sebatas mengganggu arus lalu lintas bagi kendaraan lainnya, tapi jalan menjadi rusak, licin, becek dan berlumpur.

"Keberadaan truk bermuatan pasir basah yang kerap parkir di sebagian badan jalan menyebabkan jalan jadi licin, sehingga memicu banyaknya kejadian kecelakaan lalu lintas," ungkapnya, Senin, 29 Juli 2024.

Dikatakan Wawat, pada prinsipnya warga tidak mengganggu usaha orang lain, namun alangkah baiknya perusahaan juga menjalankan usahanya dengan aman dan tertib serta tidak mengganggu terhadap masyarakat lainnya khususnya pengendara yang melintas di jalur tersebut.

"Bagi kami masyarakat Cimarga pada umumnya ingin kendaraan truk bermuatan pasir basah itu tertib. Bukan kami mengganggu usaha orang lain, tapi pihak pengusaha pun harus menjaga ketertiban supaya tidak ada warga lain yang merasa dirugikan," katanya.

Wawat mengakui, memang ada warga yang menggantungkan nasib menjadi penambang, tetapi alangkah baiknya penambang bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

"Ada sebagian warga yang menggantungkan rezeki disana, sehingga kita no problem. Tetapi fenomena jalan basah ini dianggap meresahkan, sehingga kami beberapa waktu lalu menempuh ke pemerintah setempat akhirnya himbauan keluar dari desa dan kecamatan," ujarnya.

Sementara, warga lainnya, Ahmad Roni berharap, penambang pasir bisa bertanggung jawab dan tertib saat membawa muatan pasir basah. Menurutnya, sepanjang jalan raya Rangkasbitung-Leuwidamar sangat licin karena ceceran air dan pasir.

"Kami yang membawa kendaraan roda dua kadang was-was karena ceceran air pasir mengakibatkan jalan licin dan membuat pengendara sering kecelakaan," ujarnya.

Roni menambahkan, pemerintah kecamatan dan desa juga harus tegas menyikapi para pengusaha dan sopir truk yang tidak tertib. Karena muatan pasir basah yang tidak ditutup sangat mengganggu penglihatan dan menyebabkan jalan licin.

"Pemerintah harus benar-benar tegas, memang musyawarah sudah dilakukan tetapi masih dilanggar oleh pihak pengusaha dan sopir. Maka dari itu, kami minta lebih ditertibkan lagi," harapnya. (Samsul Fatoni).

Berita Terkait

News Update